Antisipasi Serangan Siber, Industri Fintech Perkuat Sistem Manajemen Keamanan Informasi
Keamanan informasi menjadi hal penting di bisnis jasa keuangan digital demi menciptakan kepercayaan publik.
Penulis:
Choirul Arifin
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Keamanan informasi menjadi hal penting di bisnis jasa keuangan digital demi menciptakan kepercayaan publik.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong setiap penyelenggara usaha jasa keuangan untuk mengimplementasikan tata kelola yang kuat, termasuk dalam aspek keamanan informasi melalui berbagai regulasi.
PT Progo Puncak Group, perusahaan pengelola pinjaman online Pinjamin, berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 27001:2022 untuk Sistem Manajemen Keamanan Informasi (ISMS).
Baca juga: Ada Ancaman Turbulensi Ekonomi, OJK Dukung Penerapan GCG di Jasa Keuangan
Sertifikasi tersebut mencakup kebijakan, prosedur, praktik, dan teknologi yang digunakan untuk mengelola keamanan informasi dalam sebuah organisasi.
“Keberhasilan audit ulang ini bukan hanya pencapaian, tetapi bukti konsistensi kami menjaga keamanan informasi, seiring perkembangan teknologi," kata Direktur Pinjamin, Antonius Gunawan, dikutip Rabu, 17 September 2025.
Dia menambahkan, dengan didukung asesmen ISO 27001:2022, sistem internal di Penjamin makin siap menghadapi tantangan keamanan siber, sekaligus menjaga kepercayaan pengguna.
Dia menjelaskan, industri pinjaman online di Indonesia menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks, mulai dari pencurian data, penipuan (phishing) dengan modus pinjaman palsu, hingga serangan ransomware yang berpotensi melumpuhkan operasional.
Menurut data Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), sepanjang Januari sampai Agustus 2024, tercatat sekitar 122,79 juta anomali trafik atau upaya serangan siber di Indonesia.
Baca juga: KPK Periksa Satori dan Heri Gunawan, Tersangka Kasus Korupsi CSR BI-OJK, Bakal Ditahan?
Menghadapi skala ancaman tersebut, Antonius mengatakan seluruh prosedur internal sesuai ISO 27001:2022 diterapkan secara konsisten.
Kasus-kasus seperti pencurian data sering kali menjadi sorotan publik, di mana data vital seperti identitas diri dan riwayat transaksi jatuh ke tangan pihak tak bertanggung jawab.
Ancaman ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap layanan keuangan digital.
Terkait hal ini, sertifikasi ISO 27001:2022 berperan sebagai kerangka kerja teruji yang memandu penyelenggara usaha jasa keuangan dalam pengelolaan sistem keamanan informasi usaha.
Sertifikasi ISO 27001:2022 merupakan standar global yang menetapkan kerangka kerja menyeluruh dalam pengelolaan keamanan informasi di sebuah organisasi.
Standar ini mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari pengelolaan aset informasi, seperti data pengguna, data keuangan, dan data operasional dari berbagai ancaman, hingga penyusunan dan penerapan kebijakan keamanan yang ketat terkait sistem dan akses data.
Selain itu, sertifikasi ini juga berfokus pada manajemen risiko keamanan siber, mengidentifikasi dan mengelola potensi ancaman seperti kebocoran data atau serangan siber.
Kepercayaan Digital Jadi Pondasi Utama Ekonomi Masa Depan Indonesia |
![]() |
---|
Ancaman Scam Fintech Makin Canggih, AI dan Open Finance Bisa Ambil Peran |
![]() |
---|
Bukti Komitmen Keamanan Informasi, Tugu Insurance Kantongi ISO 27001-2022 |
![]() |
---|
Israel dan Iran Jauh dari Kata Damai, Perang Bayangan Sengit Intelijen hingga Serangan Siber |
![]() |
---|
KPPU Siap Gelar Sidang Perdana Kasus Dugaan Kartel Bunga Pinjol, AFPI Sebut Cuma Atur Batas Atas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.