Saham Perbankan Mulai Bangkit, BBTN Naik 8 Persen
Lompatan harga saham perbankan tersebut didukung pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bertemu Prabowo.
Penulis:
Sanusi
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) mendadak melesat sebanyak Rp 105 (8,24 persen) menjadi Rp 1.380.
Penguatan harga saham tersebut jauh mengungguli kenaikan harga saham bank BUMN maupun bank lainnya yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Berdasarkan data BEI hingga pukul 09.30 WIB, saham BBRI menguat 4,90% menjadi Rp 4.070, saham BBNI menguat 6,10% menjadi Rp 4.350, BMRI menguat 2,05% menjadi Rp 4.490, BRIS menguat 4% menjadi Rp 2.600, dan BBCA menguat 1,28% menjadi Rp 7.900.
Baca juga: Harga Saham Gudang Garam per Lembar Pernah Senilai Rp91 Ribu, Kini Hanya Rp8.800 dan Diterpa Isu PHK
Lompatan harga saham perbankan tersebut didukung pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa usai menghadiri pertemuan terbatas bersama Presiden Prabowo Subianto bahwa pemerintah berniat mengucurkan dana sebesar Rp 200 triliun kepada perbankan. Aliran dana tersebut menjadi sentimen positif terhadap emiten perbankan, khususnya Bank BUMN, seperti BBTN.
Purbaya mengatakan, dana tersebut berasal dari kas negara menganggur, termasuk SAL dan SiLPA, dan bukan berbentuk pinjaman, melainkan simpanan untuk memperkuat saluran kredit. Bank dilarang menggunakan dana itu untuk membeli obligasi pemerintah atau SRBI, sehingga dukungan benar-benar tersalurkan ke sektor riil. “Tujuannya supaya bank punya duit banyak cash tiba-tiba dan dia tidak bisa taruh di tempat lain selain dikreditkan. Jadi kita memaksa market mekanisme berjalan,” jelasnya.
Kebijakan tersebut, ungkap Purbaya, dipastikan tidak akan menimbulkan hyper inflasi. Sebab, secara prinsip inflasi akan terjadi, apabila pertumbuhan kredit di atas laju pertumbuhan potensial. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada pada kisaran 6,5% atau jauh dari ancaman inflasi. “Jadi kalau saya injek stimulus ke perekonomian, harusnya kalau ekonominya masih di 5%, masih jauh dari inflasi,” ungkapnya.
Terkait prospek harga saham BBTN, Samuel Sekuritas dalam riset terakhirnya telah merevisi naik rekomendasi saham BBTN menjadi buy dengan target harga baru Rp 1.600. Target harga ini merefleksikan perbaikan margin bunga bersih (NIM) serta langkah manajemen menaikkan target pertumbuhan kredit tahun ini. Sentimen positif juga ditopang oleh kinerja keuangan BBTN yang solid hingga semester I-2025.
Target harga ini mecerminkan valuasi PBV 2025F sebesar 0,48x. Target harga ini juga mempertimbangkan kenaikan target pertumbuhan kredit 2025 ke 7–9?ri sebelumnya 7–8% yang didukung program FLPP dan KUR Perumahan. Sementara itu, target pertumbuhan DPK juga dinaikkan menjadi 8–10%.
Analis Samuel Sekuritas, Brandon Boedhiman dan Prasetya Gunadi, dalam riset pekan lalu menyebutkan bahwa katalis utama saham BBTN datang dari pemangkasan suku bunga acuan BI sebesar 100 bps tahun ini yang akan menurunkan biaya dana, sehingga NIM diperkirakan tetap meningkat hingga akhir tahun. Revisi naik juga mempertimbangkan percepatan realisasi FLPP, penyaluran KUR Perumahan, serta pemulihan CASA. Tahun ini, kuota FLPP ditetapkan 350 ribu unit dengan anggaran Rp 31 triliun.
Kenaikan target harga saham BBTN juga ditopang program KUR Perumahan yang tertuang dalam Permenko No.13/2025. Skema ini melengkapi FLPP dengan memberi pinjaman subsidi bagi pengembang maupun pembeli rumah. Nasabah bisa mengakses kredit hingga Rp 500 juta berbunga 6%, sementara pengembang mendapat plafon Rp 20 miliar untuk modal kerja atau investasi. Dengan program ini, BBTN diproyeksikan membiayai 50–100 ribu unit pada 2026.
Samuel Sekuritas juga merevisi naik proyeksi pendapatan operasional BBTN dari Rp 18,93 triliun menjadi Rp 21,07 triliun tahun ini. Laba bersih 2025 diperkirakan Rp 3,45 triliun dibanding realisasi tahun lalu Rp 3 triliun. Pada 2026, pendapatan ditargetkan Rp 22,86 triliun dan laba bersih Rp 3,68 triliun.
Sosok Ferry Latuhihin, Ekonom yang Sebut Purbaya Bukan Figur Tepat Pimpin Kemenkeu |
![]() |
---|
Jejak Digital Anak Menkeu Purbaya Yudhi, Sebut Sri Mulyani Agen CIA, Kini Disorot soal Orang Miskin |
![]() |
---|
Jejak Digital Keluarga Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa: Ayah Posting Naik Bajaj, Anak Pamer Saldo |
![]() |
---|
5 Populer Regional: Penyebab Banjir di Denpasar Bali - Istri Malu Tahu Anggun Gondol Uang Rp10 M |
![]() |
---|
Prabowo Setujui Rencana Menkeu Purbaya Pindahkan Rp 200 Triliun 'Uang Nganggur' di BI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.