Senin, 29 September 2025

PHK Massal

Harga Saham Gudang Garam per Lembar Pernah Senilai Rp91 Ribu, Kini Hanya Rp8.800 dan Diterpa Isu PHK

Pada penutupan perdagangan Kamis (4/9/2025), saham GGRM menguat 2,62 persen atau 225 poin ke posisi Rp8.800 per saham.

B WORLD ONLINE
SAHAM GUDANG GARAM - Ilustrasi. Pada semester I 2025, Gudang Garam membukukan laba bersih atau keuntungan Rp 117,1 miliar, anjlok 87,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 925,5 miliar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sejak 2019 terus mengalami penurunan dari hampir Rp100 ribu per lembar, tetapi kini di bawah Rp10 ribu per lembar.

Tercatat, pada 1 Maret 2019 harga saham GGRM di level Rp91.725 per saham dan setelah itu terus merosot sampai saat ini.

Pada penutupan perdagangan Kamis (4/9/2025), saham GGRM menguat 2,62 persen atau 225 poin ke posisi Rp8.800 per saham.

Baca juga: Isu PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Sejak Tahun 2022, Terkait Proyek Bandara Dhoho Kediri?

Diketahui, PT Gudang Garam merupakan produsen rokok yang berkantor pusat di Kediri, Jawa Timur dan sudah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak 27 Agustus 1990.

Pada semester I 2025, Gudang Garam membukukan laba bersih atau keuntungan Rp 117,1 miliar, anjlok 87,3 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 925,5 miliar.

Diterpa Isu PHK

Video yang menarasikan narasi PHK Gudang Garam telah ramai di media sosial.

Dalam video yang diunggah akun @inijawatimur, tampak ada tulisan, "Viral dan Diwarnai Momen Haru PHK Pegawai PT Gudang Garam". Per Sabtu (6/9/2025) pukul 17.08 WIB, video tersebut sudah dilihat 5,4 juta kali.

Kepala Human Resources Development (HRD) PT Merdeka Nusantara - Mitra Produksi Gudang Garam (MPGG) Tuban, Adib Musyafa mengatakan, video tersebut bukan berasal dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

"Terkait video yang viral itu, dipastikan bukan dari Tuban. Untuk di Tuban aman, saat ini tidak ada PHK," ujarnya dikutip TribunJatim, Minggu (7/9/2025).

Pria yang akrab disapa Adib ini menjelaskan, per Januari 2025, MPGG Tuban masih mempekerjakan sekitar 800–850 orang pekerja.

"Saat ini ada sekitar 850 pekerja dengan 90 persen di antaranya adalah perempuan," imbuhnya.

Adib juga menerangkan, perusahaan memang rutin melakukan evaluasi produktivitas karyawan, namun hal itu tidak serta-merta berujung pada PHK.

"Evaluasi dilakukan secara berkala, tapi tidak otomatis mengarah pada PHK. Semua berbasis pada kinerja dalam periode tertentu," bebernya.

Manajemen pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Serta selalu merujuk pada sumber resmi perusahaan untuk menghindari kesalahpahaman. 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan