Industri Nasional Menguat, HKI Sebut Sinyal Positif Bagi Investor Global
Kawasan industri memiliki peran strategis dalam mendukung iklim investasi di Indonesia dan mendorong perekonomian nasional.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) mengapresiasi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atas capaian positif sektor industri pengolahan nasional.
Himpunan Kawasan Industri (HKI) adalah asosiasi atau perkumpulan perusahaan yang bergerak dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan industri di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada kuartal II 2025 industri pengolahan nonmigas tumbuh 5,60 persen (yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,12 persen dalam periode yang sama.
Baca juga: Dorong Daya Saing SDM Kawasan Industri, HKI Gandeng Dua Kementerian
Kinerja gemilang itu juga terlihat pada subsektor unggulan, yakni industri makanan dan minuman, logam dasar, serta kimia, farmasi dan obat tradisional yang tumbuh hingga 5,68 persen.
Hasil tersebut menegaskan peran industri pengolahan sebagai motor penggerak ekonomi nasional, sekaligus bukti ketangguhan manufaktur dalam menghadapi tekanan global.
Kondisi ini diperkuat dengan capaian Indeks Kepercayaan Industri (IKI) Kemenperin, yang konsisten berada di atas level 50 atau dalam fase ekspansif sepanjang kuartal II 2025.
Ketua Umum HKI Akhmad Ma’ruf Maulana menilai capaian itu mencerminkan efektivitas kebijakan dan langkah strategis Kemenperin.
"Kami mengapresiasi capaian ini, karena menunjukkan sektor industri terus menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi nasional. Capaian tersebut juga memberikan sinyal positif bagi investor, bahwa Indonesia adalah destinasi investasi yang prospektif dan kompetitif," ucap Ma’ruf dalam keterangan resmi, Senin (25/8/2025).
HKI menyebut, kawasan industri memiliki peran strategis dalam mendukung iklim investasi. Kawasan ini tidak hanya menyediakan lahan dan infrastruktur siap pakai, tetapi juga menghadirkan efisiensi melalui penyediaan utilitas bersama, sistem pengelolaan lingkungan, serta fasilitas logistik yang terintegrasi.
Selain itu, kawasan industri menjadi pendorong penerapan industri hijau, pemanfaatan energi terbarukan, serta penguatan rantai pasok domestik agar mampu bersaing secara global.
Dalam lima tahun terakhir, pengembangan kawasan industri di luar Pulau Jawa terbukti mempercepat pertumbuhan industri baru, membuka lapangan kerja dan meningkatkan perekonomian lokal.
Pertumbuhan industri yang berkelanjutan, menurut HKI, membutuhkan sinergi erat antara pemerintah pusat, kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah dan pengelola kawasan industri.
Pemerintah pusat diharapkan dapat mempercepat harmonisasi regulasi dan penyederhanaan perizinan, sementara pemerintah daerah perlu memberikan dukungan berupa infrastruktur dasar serta jaminan keamanan investasi.
HKI menegaskan kesiapannya menjadi mitra strategis pemerintah dalam menarik investasi, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat basis industri nasional.
Dengan dukungan regulasi yang tepat, percepatan perizinan, serta pembangunan infrastruktur, kawasan industri dinilai mampu menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkelanjutan.
Indonesia Dorong Kolaborasi Industri Keberlanjutan di Forum BRICS |
![]() |
---|
Menperin Agus Gumiwang Sebut Transformasi Digital Jadi Katalis Peningkatan Kinerja Industri Nasional |
![]() |
---|
350 Perusahaan Ramaikan Pameran Industri Komponen Otomotif Automechanika 2026 |
![]() |
---|
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
![]() |
---|
RI Tempati Peringkat 43 Digital Competitiveness Dunia, Menperin Agus Gumiwang: Saya Tidak Puas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.