Indef Dorong Diversifikasi Ekonomi Syariah dalam RAPBN 2026
Pemerintah perlu melakukan optimalisasi industri fesyen dan kosmetik halal yang mampu menjadi brand global.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menyoroti pentingnya ekonomi syariah untuk mendongkrak ekonomi nasional tahun 2026.
Ekonomi syariah adalah sistem ekonomi yang berlandaskan prinsip-prinsip Islam dan hukum syariah.
Peneliti CSED Indef Abdul Hakam Naja menilai, langkah strategis pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026, harus menjadi momentum untuk mendorong transformasi struktural melalui diversifikasi ekonomi dan akselerasi ekspor.
Baca juga: Dukung Ekonomi Syariah Nasional, KSPPS Nasari Mandiri Syariah Siap Jadi Bapak Asuh Koperasi Desa
Diversifikasi adalah upaya untuk memperluas atau memperbanyak jenis kegiatan, produk, pasar atau sumber pendapatan untuk mengurangi risiko ketergantungan pada satu sektor saja dan meningkatkan peluang pertumbuhan.
Menurut Abdul ada enam langkah yang perlu dioptimalkan pemerintah, pertama memanfaatkan peluang investasi dan perdagangan diantara 57 negara Organisasi Kerja sama Islam (OKI).
"Jadi kita memang di investasi, tapi di perdagangan kita masih defisit," ujar Abdul dalam diskusi Indef secara virtual, Senin (25/8/2025).
Langkah kedua, memperkuat hilirisasi sektor pertambangan, termasuk penguatan peran Bank Bullion yang telah dibentuk pada awal tahun periode pemerintahan Presiden Prabowo.
"Tapi juga di sektor pangan, apalagi dengan target swasembada pangan ini mestinya juga akan meningkatkan industri makanan halal," ungkap dia.
Ketiga, pengembangan keuangan dan perbankan syariah yang dinilai masih tertinggal jauh dari Malaysia. Menurut Abdul, porsi perbankan Indonesia baru mencapai 20 persen lebih kecil dari Malaysia yang sudah 40 persen.
Langkah keempat yakni optimalisasi industri fesyen dan kosmetik halal yang mampu menjadi brand global.
"Zoya dan Wardah itu sudah menunjukkan sebagai brand global mestinya ini dioptimalkan kalau perlu pemerintah mensupport," tutur dia.
Langkah kelima yakni membangun ekosistem ekonomi syariah yang mencakup sektor haji, dan umrah. Menurut Abdul, penguatan ekonomi syariah itu justru membangkitkan ekonomi kerakyatan.
Terakhir, Abdul berharap Indonesia dapat menjadi pusat halal dunia pada tahun 2029 mendatang.
"Ekonomi syariah itu sesungguhnya ekonomi kerakyatan yang nanti impact-nya adalah untuk sebesar-besarnya kesatuan masyarakat," ujar Abdul.
Ekonom Optimistis Kebijakan '8+4+5' Berdampak Signifikan pada Pasar Tenaga Kerja |
![]() |
---|
Ekonom Pesimistis Paket Stimulus Ekonomi Bisa Genjot Ekonomi RI, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Misbakhun Apresiasi Paket Stimulus Ekonomi Pemerintah, Ingatkan Soal Eksekusi |
![]() |
---|
INDEF Berharap Menkeu Purbaya Yudhi Berani Laporkan Kondisi Riil Ekonomi ke Presiden Prabowo |
![]() |
---|
Netanyahu Dikeroyok Negara Arab, Terancam Kena Sanksi Ekonomi hingga Putus Diplomasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.