Minggu, 5 Oktober 2025

Potensinya Belum Dimaksimalkan, Platform Digital Bisa Jadi Mitra Penyediaan Layanan Publik

Komdigi menekankan pentingnya kerja sama mengintegrasikan ekosistem digital guna mendorong potensi ekonomi digital Indonesia.

Istimewa
MEMAKSIMALKAN PLATFORM DIGITAL - Para pembicara diskusi panel bertajuk "People, Policy and Platforms: Strengthening Public Deliveryfor a More Inclusive Society in Indonesia" di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tech for GoodInstitute (TFGI) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Platform digital kini makin berkembang melampaui fungsi komersialnya dan meluas perannya sebagai alat bantu dalam penyelenggaraan kebijakan publik. 

Namun diperlukan kolaborasi yang lebih erat antara sektor swasta dan publik, khususnya pada tahap awal perancangan kebijakan. 

Hal ini akan memungkinkan platform digital untuk membantumemperluas jangkauan pemerintah dalam menyediakan layanan publik kepada masyarakat, sekaligus menekan biaya implementasi bagi kedua belah pihak. 

Poin tersebut jadi bahasan mengemuka di acara diskusi panel bertajuk "People, Policy and Platforms: Strengthening Public Deliveryfor a More Inclusive Society in Indonesia" yang diselenggarakan Tech for GoodInstitute (TFGI) bersama Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia (Komdigi) di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.

Baca juga: Komdigi Wajibkan Platform Digital Verifikasi Usia Pemakai, Ini Landasan Aturannya

Sonny Hendra Sudaryana, Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Komdigi menekankan pentingnya kerja sama untuk mengintegrasikan ekosistem digital guna mendorong potensi ekonomi digital Indonesia.

Dia juga menyoroti sejumlah rencana pemerintah untuk mengakselerasi potensi ekonomi digital, antara lain regulasipro-inovasi melalui model sandbox dan perizinan yang ramah bagi perusahaan rintisan(startup), serta dukungan bagi start-up yang dipimpin perempuan maupun yang berbasis dipedesaan.

Diskusi panel ini menghadirkan Citra Nasruddin, Direktur Program TFGI, sebagai moderator serta tiga pakar industri, yakni Muhammad Faisal, Kepala Kemitraan & Ekosistem Investasi, Direktorat Pengembangan Ekosistem Digital, Komdigi; Budi Primawan, Sekretaris Jenderal Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA); dan Hafiz Noer, Kepala Riset Centre for DigitalSociety (CfDS).

Para pembicara ini membahas bagaimana kemitraan strategis antara pemerintah dan platform digital dapat menciptakan layanan publik yang lebih inklusif danefisien, yang pada akhirnya memberikan manfaat bagi masyarakat Indonesia.

Membuat Ekonomi yang Tak Kasat Mata Menjadi Terlihat

Salah satu hal penting yang mengemuka dalam diskusi adalah bagaimana platform digital mampu menghadirkan visibilitas yang belum pernah ada sebelumnya terhadap ekonomi informal di Indonesia.

Misalnya, platform digital dapat menghasilkan data real-time mengenai pekerja on-demand, usaha mikro, dan konsumen digital pemula. 

Informasi ini sebelumnya tidak terlihat oleh para pembuat kebijakan.Visibilitas ini pada gilirannya memungkinkan pemerintah untuk merancang langkah-langkah yang lebih adaptif, seperti dukungan terarah bagi UMKM.

Diskusi ini juga mengidentifikasi tigabidang krusial di mana kolaborasi antara platform digital dan pemerintah memiliki potensipaling menjanjikan di Indonesia, yakni: 

1.Pembayaran Digital & Inklusi Keuangan

Dompet digital dan platform pembayaran saat ini memfasilitasi akses keuangan yang lebih luas, dan berperan sebagai saluran yang efisien untuk penyaluran bantuan sosial dan bantuan darurat.

2. Logistik & Layanan Last-Mile (Pengiriman hingga Titik Akhir)

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved