Senin, 29 September 2025

Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Menjadi 5,00 Persen pada Agustus 2025

Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,00 persen pada Agustus 2025.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
screenshot
BI-RATE TURUN - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,00 persen pada Agustus 2025. Dewan Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan penurunan suku bunga BI-Rate ini konsisten dengan makin rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam kisaran 2,5 plus minus 1 persen. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI-Rate sebesar 25 basis point (bps) menjadi 5,00 persen pada Agustus 2025.

Suku bunga deposit facility turun 25 bps menjadi 4,25 persen, dan suku bunga lending facility turun 25 bps menjadi 5,75 persen.

Dewan Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, keputusan penurunan suku bunga BI-Rate ini konsisten dengan makin rendahnya prakiraan inflasi tahun 2025 dan 2026 dalam kisaran 2,5 plus minus 1 persen.

Baca juga: LPEM UI Sarankan Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga 5,25 Persen, Ini Alasannya

Kemudian, terjaganya stabilitas nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamentalnya, serta perlunya untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi. 

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 19-20 Agustus 2025 memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 25 basis point menjadi 5,00 persen," ujar Perry dalam Konferensi Pers secara virtual, Rabu (20/8/2025).

Perry menyebut, ke depan bank indonesia akan terus mencermati ruang penurunan suku bunga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan mempertahankan stabilitas nilai tukar rupiah.

Serta pencapaian sasaran inflasi sesuai dengan dinamika yang terjadi pada perekonomian global dan domestik.

Sementara itu kebijakan makroprudensial akomodatif terus dioptimalkan dengan berbagai strategi untuk meningkatkan kredit pembiayaan, menurunkan suku bunga dan fleksibilitas pengelolaan likuiditas perbankan guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Kebijkan sistem pembayaran juga diarahkan untuk turut menopang pertumbuhan ekonomi melalui perluasan akseptasi pembayaran digital, serta penguatan infrastruktur dan konsolidasi struktur industri sistem pembayaran," tutur dia.

Sementara itu, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memproyeksikan bahwa BI memiliki ruang untuk memangkas 25 bps menjadi 5,00 persen.

"BI-7DRRR diperkirakan memiliki ruang untuk dipangkas 25 bps menjadi 5,00 persen pada RDG Agustus dengan mempertimbangkan inflasi dan ekspektasinya tetap “well-anchored”, rupiah stabil–menguat sepanjang Agustus, dan kondisi di pasar uang yang mengindikasikan potensi penurunan suku bunga," ujar dia dalam keterangannya.

Menurut Josua, headline dan core inflation berada di kisaran bawah target BI 2 sampai 4 persen dan proyeksi hingga akhir 2025 tetap terkendali. 

"Pada level itu, bahkan setelah pemangkasan 25 bps, real policy rate ex-ante masih positif di kisaran +2½–3%, sehingga stance BI tetap longgar secara terukur," tuturnya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan