Pertumbuhan Ekonomi
Pemerintah Sulit Capai Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026, Ini Alasannya Menurut Ekonom
Target 5,4 persen masih lebih rendah dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 6,3 persen.
Penulis:
Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia diperkirakan akan kesulitan mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 persen pada 2026.
Target tersebut sebelumnya disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato penyampaian RUU APBN 2026 dan Nota Keuangan di hadapan DPR RI di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025).
Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri menyebutkan bahwa pada 2026 perekonomian dunia diperkirakan akan melemah.
Baca juga: Butuh Dukungan Strategis untuk Realisasikan Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen di 2026
CSIS adalah sebuah lembaga pemikir (think tank) independen yang berfokus pada penelitian kebijakan dan analisis strategis di bidang ekonomi, politik, dan keamanan, baik domestik maupun internasional.
Dari data International Monetary Fund (IMF) saja, Yose menyebut proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia pada Januari 2025 sempat diperkirakan 3,3 persen, tetapi pada Juli turun menjadi 3,1 persen.
Perekonomian global yang melemah ini pun berdampak pada penurunan harga dan permintaan sejumlah komoditas ekspor unggulan Indonesia seperti minyak kelapa sawit, batu bara, nikel, dan gas alam.
Ia mengungkap harga rata-rata berbagai komoditas utama Indonesia sudah turun cukup tajam dibanding dua hingga tiga tahun lalu.
"Ini akan terus berlangsung pelemahan ini dan di samping pelemahan harga kita juga melihat adanya pelemahan permintaan terhadap komoditas ekspor Indonesia tersebut," katanya dalam acara media briefing di Jakarta Pusat, Senin (18/8/2025).
Yose mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi dan harga komoditas memiliki hubungan yang sangat berkaitan.
Dia bilang, kalau harga komoditas naik, pertumbuhan ekonomi akan naik. Sebaliknya, kalau harga turun, pertumbuhan ekonomi juga melambat.
"Jadi akan sangat sulit kita mencapai target 5,4 persen atau asumsi 5,4 persen yang disebutkan," ujar Yose.
Sementara itu, Peneliti Senior Departemen Ekonomi CSIS Deni Friawan target pertumbuhan ekonomi yang dipasang Pemerintah RI sebenarnya cukup konservatif.
Target 5,4 persen masih lebih rendah dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar 6,3 persen maupun target Prabowo sebesar 8 persen.
"Namun demikian, walaupun konservatif, kami memandang itu masih tidak realistis di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global yang tinggi," kata Deni.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
pertumbuhan ekonomi
investasi
Center for Strategic and International Studies (CS
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Masih Masuk Akal, Ronny P Sasmita: Lain Cerita Jika Tumbuh 6 Persen |
---|
Universitas yang Pernah Dipimpin Anies Baswedan Ragukan Data Pertumbuhan Ekonomi RI dari BPS |
---|
Kejanggalan Pertumbuhan Ekonomi RI 5,12 Persen: Ada Telepon Langsung dari Istana ke Kantor BPS? |
---|
DPR: Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen Tunjukkan Kembalinya Kepercayaan Publik dan Investor |
---|
Bagaimana Bisa Banyak PHK dan Daya Beli Lemah Tapi Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5,12 Persen? |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.