Senin, 29 September 2025

Lahan Pertanian di Subang Jabar Jadi Pabrik VinFast dan BYD, Mentan Minta Ganti Tanah 3 Kali Lipat

Investasi kedua produsen EV asal Vietnam dan Tiongkok tersebut mencapai Rp 33 triliun dan diprediksi membuka peluang ribuan tenaga kerja.

Lita/Tribunnews
LAHAN PABRIK EV - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025). Mentan Amran mengusulkan untuk penggantian lahan LP2B yang digunakan VinFast dan BYD tiga kali lipat dari yang digunakan saat ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dua pabrikan mobil listrik VinFast dan BYD memilih Kabupaten Subang, Jawa Barat,  sebagai lokasi pembangunan fasilitas produksi mobil listrik atau EV (Electric Vehicle).

Kabupaten Subang, salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, yang memiliki posisi di pesisir utara Pulau Jawa. 

Menurut data Pemerintah Provinsi Jawa Barat, lahan yang digunakan dua produsen EV itu masuk ke dalam Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

LP2B adalah kawasan yang ditetapkan oleh pemerintah untuk dilindungi dan digunakan secara tetap sebagai lahan produksi pangan, guna menjamin ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. Konsep ini diatur dalam Undang-Undang No. 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.

Membahas hal tersebut, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman di Kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

Baca juga: Nusron Wahid: Pembangunan Perumahan Harus Tanpa Alih Fungsi Lahan Pertanian

"Ada investasi di wilayah Kabupaten Subang, VinFast dan BYD. Di area itu (pabrik) ada kalimat LP2B, tetapi sesungguhnya area sawahnya sudah tidak ada. Tetapi kalimat LP2B-nya masih ada di Peta Data Tata Ruang, sehingga hari ini kami ingin melakukan penyelarasan agar investasi berjalan dan pertanian tergantikan," ungkap Dedi dalam Konferensi Pers, Rabu (13/8/2025).

Investasi kedua produsen EV asal Vietnam dan Tiongkok tersebut mencapai Rp 33 triliun dan diprediksi membuka peluang tenaga kerja hingga puluhan ribu orang.

"Pabrik mobil yang nilai investasinya kurang lebih Rp 33 triliun. Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan. Kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat. Karena ini kita akan dorong investasi agar terbuka lapangan kerja demi masyarakat Indonesia, khususnya Jawa Barat terbuka lapangan kerja akan diterima lapangan kerja itu kurang lebih 23.000 orang," ucap Amran.

Meski begitu, Amran mengusulkan untuk penggantian lahan LP2B yang digunakan VinFast dan BYD tiga kali lipat dari yang digunakan saat ini.

"Tadi saya mendapat rekomendasi stratejik adalah mengganti tiga kali lipat. Jadi kalau ada area LP2B namanya LP2B 200 maka nanti disiapkan 600 hektare sawah baru. Kalau 70 berarti 3 kali lipat 210 hektare sawah baru. Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat," tutur Dedi.

Kabarnya kedua pabrikan EV tersebut sudah setuju terhadap usulan penggantian area LP2B itu. Sedangkan untuk lokasi penggantinya sudah ditentukan.

Gubernur Jabar menyatakan, lokasi konversi lahan LP2B akan berada di wilayah Indramayu. Wilayah ini dipilih karena dekat dengan Subang.

"Dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang. Ini bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah. Untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi, serta ketersediaan lapangan kerja yang kurang lebih akan direkrut sekitar 23.000 orang tenaga terampil," ucap Dedi.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan