Selasa, 7 Oktober 2025

Riset Membuktikan, Orang Kaya Makin Serius Miliki Asuransi di Usia 45-50 Tahun

Belum ada formula pasti bagi industri asuransi dalam menjaga loyalitas dan keterlibatan individu sebagai pengguna produk asuransi. 

Istimewa
SURVEI ASURANSI - Paparan hasil survei preferensi konsumen asuransi yang diselenggarakan PT FWD Insurance Indonesia bekerja sama dengan PT Kadence International di Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Sebuah survei tentang preferensi orang kaya di Indonesia dalam berasuransi yang dilakukan oleh PT FWD Insurance Indonesia bekerja sama dengan PT Kadence International mendapati sejumlah temuan menarik.

Survei yang merupakan studi Customer Program Research ini mendapati temuan bahwa orang kaya di Indonesia mulai serius menyiapkan dana medis dan memiliki asuransi saat usia mereka memasuki 45 sampai 50 tahun.

Di usia tersebut mereka juga serius menyiapkan pengelolaan tabungan untuk modal usaha.

Temuan lainnya dalam riset ini adalah, di usia 25-35 tahun banyak yang fokus mengatur dan menjaga stabilitas finansial sebagai prioritas mereka dalam hidup.

Baca juga: Industri Asuransi dan Majelis Wakaf Muhammadiyah Akselerasi Ekosistem Keuangan Syariah

Survei ini mendapati temuan bahwa keamanan dan stabilitas finansial menjadi prioritas utama bagi para individu. Kemudian diikuti oleh prioritas lain yang memberikan kepastian kesejahteraan d masa datang terutama di masa pensiun.

"Dari hasil studi terungkap bahwa 93 persen responden memilih keamanan dan stabilitas keuangan sebagai prioritas hidup. Selain itu sebanyak 55 persen memprioritaskan untuk memiliki asuransi & dana medis, termasuk persiapan dana darurat kesehatan," ungkap Safiudin Alwi, Head of Business Acceleration Kadence International, dalam paparan hasil risetnya di Jakarta, Selasa, 12 Agustus 2025.

Terkait dengan kepemilikan produk keuangan dan pemahaman tentang asuransi, responden menyatakan, setidaknya memiliki enam produk keuangan, di mana asuransi menempati posisi lima teratas produk keuangan yang dimiliki.

Produk keuangan lainnya adalah rekening tabungan, pembayaran digital, pembayaran fisik, dan produk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

"Ketika ditanya produk inklusi keuangan apa saja yang dimiliki, mereka mengaku memiliki 5-6 produk.Yang memiliki produk investasi tabungan emas masih kecil," sebut Safiudin Alwi.

Untuk produk asuransi, sebanyak 82 persen responden menyatakan memahami hal-hal mendasar tentang asuransi, salah satunya tentang perbedaan antara tabungan dan asuransi

Terkait dengan faktor yang mempengaruhi mereka membeli asuransi, mereka banyak mempertimbangkan faktor eksternal dalam perencanaan keuangan dan pembelian asuransi

Misalnya, mengambil referensi dari penuturan pengalaman yang didapat dari orang terdekat seperti keluarga, kerabat, atau teman, serta informasi dari media sosial.

Yang menarik, 93 persen responden yang memiliki asuransi menyatakan kepuasannya pada program loyalitas nasabah. Hal juga diungkap oleh responden dalam survei ini yang belum memiliki asuransi.

"Dalam riset ini responden sudah paham perbedaan asuransi dan tabungan. Setiap ada penawaran produk asuransi pertanyaan paling banyak diajukan adslah berapa preminya," sebutnya.

Safiudin Alwi menjelaskan, responden dalam survei ini adalah kalangan pegawai dan mereka yang memiliki bisnis atau pengusaha dengan penghasilan diset Rp15 juta per bulan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved