Senin, 6 Oktober 2025

Huayou Kembangkan Pabrik Katoda Berbasis Nikel untuk Baterai EV

Zhejiang Huayou Cobalt Co (Huayou) sudah melakukan empat tahapan investasi menuju proses produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.

dok. Huayue/LinkedIn
EKOSISTEM BATERAI EV - Kompleks PT Huayue Nickel Cobalt yang terletak di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. 

 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Zhejiang Huayou Cobalt Co (Huayou) sudah melakukan empat tahapan investasi menuju proses produksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Direktur ESG dan Sustainibility Huayou, Bryce Lee mengatakan, empat tahap tersebut adalah tahap tambang, pemurnian awal, pemurnian akhir hingga pembuatan pabrik katoda.

"Jadi, kami telah berinvestasi dua tahap lagi mulai tahun lalu," kata Bryce Lee di acara ESG Forum 2025, Jakarta Senin (2/6/2025).

Saat ini Huayou berada dalam produksi katoda di Indonesia.

Katoda adalah bagian dari sel baterai yang merupakan tempat terjadinya aliran listrik. Di dalam katoda dibutuhkan kandungan nikel yang tinggi, yang berfungsi sebagai bahan aktif untuk menyimpan energi.

"Ada tahapan panjang sebelum baterai, untuk membentuk katoda diperlukan pemurnian (refinery) prekusor. Sekarang, kami mencoba bekerja dengan arahan kebijakan nasional Indonesia untuk menambahkan nilai (dari nikel)," kata Bryce.

Menurutnya, Indonesia menjadi negara tujuan pertama Huayou untuk mengembangkan katoda berbasis nikel. Sebelumnya, Huayou telah melirik beberapa negara penghasil nikel lainnya seperti, Jerman, Kuba, Rusia hingga Filipina.

"Kami adalah perusahaan baru, tahun 2018 kami memulai di Indonesia. Untuk katoda, hampir semuanya (investasi) di Indonesia," katanya.

Katoda produksi Hyuayou di Indonesia saat ini diserap oleh beberapa perusahaan baterai yang memproduksi baterai untuk kendaraan listrik (EV). Seperti EVE Energy, Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL), BYD, hingga Automotive Cells Company (ACC).

"Setiap (baterai) cell company membeli (katoda) dari kami dan mereka akan jual juga ke perusahaan otomotif," jelasnya.

Dia juga menegaskan, ada tahapan panjang yang harus dilalui sebelum pihaknya siap memproduksi baterai kendaraan listrik di Indonesia.

Mengutip website Hyuayou Indonesia, beberapa proyek yang telah dikembangkan Huayou di Indonesia diantaranya proyek smelter High Pressure Acid Leaching (HPAL) PT Huayue Nickel Cobalt yang terletak di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

Baca juga: Danantara Minta Huayou Bersikap Fair Usai Gantikan LG dalam Investasi Rp165,4 Triliun di Indonesia

Proyek HPAL Huafei yang digerakkan melalui PT Huafei Nickel Cobalt di IWIP merupakan proyek HPAL yang mulai dibangun pada 2021 dan mencapai uji produksi pada Juni 2023 dengan kapasitas tahunan 120.000 ton nikel di MHP. 

Halaman
12
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved