Bursa Efek Indonesia Targetkan Kapitalisasi Pasar Saham RI Masuk 10 Besar Dunia
Pada tahun 2025, perdagangan derivatif di pasar modal Indonesia juga mencatatkan rekor total volume tahunan tertinggi sepanjang sejarah.
Penulis:
Nitis Hawaroh
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan kapitalisasi pasar atau market cap Indonesia bisa menyentuh posisi 10 besar dunia di tahun 2029-2030 nanti.
Market cap adalah total nilai pasar dari seluruh saham yang dimiliki publik untuk suatu perusahaan yang tercatat di bursa, dihitung dengan mengalikan harga saham saat ini dengan jumlah saham beredar.
Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, nilai market cap Indonesia telah tumbuh 10 persen dari Januari 2025, di mana saat ini posisi global nilai market cap Indonesia peringkat 17 besar.
Baca juga: IHSG Terperosok 1,96 Persen Imbas Perang Israel-Iran, Berlanjut Hari Ini? Berikut Kata Analis
Iman Rachman telah menjabat Direktur Utama BEI sejak 2022 dengan masa akhir 2026.
Sebelum di BEI, dirinya menjabat Direktur Strategi & Portofolio PT Pertamina (Persero) pada periode 2020–2022.
"Target kita adalah bahwa market cap ini di tahun 2029-2030 itu mencapai 10 besar dibandingkan dengan bursa global," kata Iman dalam Konferensi Pers di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (11/8/2025).
Iman mengatakan, pada 29 Juli lalu market cap Indonesia mencapai posisi tertinggi yakni sebesar Rp 13.701 triliun.
Menurut Iman, jumlah ini sudah melampaui torehan dari tahun lalu yang tertinggi pada bulan September.
"Jadi di 29 Juli ternyata sudah melampaui tahu lalu, di bulan September tapi ternyata di Juli ini sudah dilampaui ke Rp 13.700. Jadi kita berharap bahwa rekor market cap ini akan terus terlampaui sendiri dengan peningkatan kondisi perusahaan," jelas dia.
Sementara dari sisi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 6,41 persen.
Pada pekan lalu, berada di level 7.533, sedangkan hari ini 7.539 atau naik sekitar 0,5 persen.
Pada tahun 2025, perdagangan derivatif di pasar modal Indonesia juga mencatatkan rekor total volume tahunan tertinggi sepanjang sejarah sejak produk derivatif mulai diinisiasi.
Rekor ini dicapai pada 8 Agustus 2025 dengan total volume transaksi derivatif sebanyak 8.573 kontrak.
Total volume ini meningkat 369 persen dibandingkan pada akhir tahun 2024 lalu.
Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya minat investor terhadap instrumen derivatif sekaligus turut mencerminkan efektivitas strategi pengembangan pasar derivatif di pasar modal Indonesia.
Dana Nasabah Sekuritas Rp 70 Miliar yang Disimpan di Bank Dibobol, Ini Penjelasan Manajemen BCA |
![]() |
---|
Harga Saham BBCA Menguat 2 Hari Beruntun Pasca Public Expose, Sudah Tembus Level Rp 8.000 |
![]() |
---|
Sepekan IHSG Terkoreksi Imbas Reshuffle, Mulai Menghijau Usai Kucuran Dana Rp200 Triliun ke Bank |
![]() |
---|
Public Expose BBCA, Analis Proyeksikan Bisnis BCA Tetap Tumbuh Positif |
![]() |
---|
iPhone 17 Telah Diluncurkan, Intip Analisis Saham Distributor Apple di Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.