Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

IHSG Terperosok 1,96 Persen Imbas Perang Israel-Iran, Berlanjut Hari Ini? Berikut Kata Analis

IHSG akan bergerak dalam rentang 6.880 - 7.050, dengan kecenderungan melemah terbatas.

|
Tribunnews/Jeprima
IHSG MEROSOT - Pengunjung bermain handphone di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Pusat. Hari ini IHSG akan bergerak dalam rentang 6.880 - 7.050, dengan kecenderungan melemah terbatas. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan kemarin, Kamis (19/6/2025), merosot 1,96 persen atau turun 139,14 poin. 

Tercatat sebanyak 571 saham turun, 92 saham naik, dan 139 saham stagnan.

Adapun total volume perdagangan kemarin mencapai 24,9 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 13,97 triliun.

Executive Director, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia Henry Wibowo menjelaskan tekanan pada IHSG datang dari tensi geopolitik Timur Tengah yang memanas yakni perang Israel-Iran.  

Baca juga: IHSG Anjlok Hingga 2 Persen, Saham Bank BUMN Runtuh, Analis: Akibat Perang dan Suku Bunga

Kondisi tersebut menyulut kenaikan harga minyak dunia. Data Trading Econmics pada Kamis (19/6) pukul 17:54 WIB menunjukkan, WTI menguat 1,30?lam sehari ke posisi US$ 76,11 per barel, melonjak 22,50 ?lam sebulan terakhir. 

“Indonesia banyak impor minyak yang tercemin dari APBN kalau harga minyak naik terus sampai US$ 100 per barel, dampaknya akan negatif,” katanya dikutip dari Kontan, Jumat (20/6/2025).

Namun kalau harga batubara melambung, justru dampaknya akan positif ke pasar Indonesia. Sebab, lanjut Henry, mayoritas ekspor Indonesia paling besar berasal dari batubara. 

“Jadi dengan adanya tensi geopolitik di Timur Tengah, harus dipantau juga pergerakan harga komoditas dunia,” ucapnya. 

Ia menilai dampak perang dagang terhadap Indonesia tidak separah dari yang diekspektasikan. 

Menurutnya, pelaku pasar dapat memperhatikan secondary impact, terutama apa yang terjadi di China. 

Dia bilang, karena foreign direct investment dari China merupakan yang terbesar kedua di Indonesia. Selain itu, China juga menjadi salah satu destinasi ekspor terbesar Indonesia. 

Kendati begitu, Henry menyampaikan masih terdapat peluang bagi penguatan pasar modal Indonesia yang salah satunya datang dari penurunan suku bunga.  

“Penurunan suku bunga akan memberikan dampak positif, agar fund flow masuk ke emerging market. Kami memprediksi adanya ruang untuk satu hingga dua kali pemotongan suku bunga di Indonesia,” ucapnya.   

JP Mogran memproyeksikan untuk 12 bulan ke depan, IHSG akan bergerak di rentang 6.500–7.500. Henry bilang rentang yang lebar ini dipengaruhi oleh volatilitas yang tinggi. 

Sementara itu sektor kesukaan JP Morgan jatuh pada konsumer. Selain itu, JP Morgan juga menyukai sektor tambang, khususnya yang berkaitan dengan emas.  

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved