Senin, 29 September 2025

PHK Massal

Isu PHK Massal, Laba Gudang Garam Anjlok Sejak Tahun 2022, Terkait Proyek Bandara Dhoho Kediri?

Sebelumnya viral video di media sosial Instagram yang menarasikan karyawan PT Gudang Garam terkena Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK) kemudian dibantah

|
Editor: willy Widianto
Tribunnews/Choirul Arifin
BANDARA DHOHO - Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, diproyeksikan bisa melayani penerbangan umrah langsung ke Jeddah pada kuartal I 2024. Bandara ini didanai sepenuhnya oleh PT Gudang Garam Tbk melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited, menjadikannya proyek bandara pertama yang dibiayai swasta tanpa APBN di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) sedang ditimpa isu PHK massal ribuan pegawainya. Perusahaan rokok yang berpusat di Kediri, Jawa Timur ini disebut-sebut melakukan efisiensi karena turunnya permintaan terhadap rokok dan maraknya penjualan rokok ilegal.

Baca juga: PT Gudang Garam Tuban Pastikan Tidak Ada PHK Massal Pegawai: Situasi Masih Aman

Pantauan Tribun di situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui keterbukaan informasi perusahaan milik Susilo Wonowidjojo tersebut performanya mengalami penurunan cukup signifikan. 

Perolehan laba yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas induk kepentingan non pengendali pada tahun 2023 mencatat untung Rp 5,32 triliun, Setahun kemudian laba perusahaan anjlok menjadi Rp 980,8 miliar atau mengalami penurunan 81,57 persen. Kemudian yang terbaru pada semester I tahun 2025 laba Gudang Garam hanya sebesar Rp 117 miliar. 

Baca juga: Viral Video Karyawan Gudang Garam Disebut Kena PHK, Perpisahan Penuh Haru

Berikut ini adalah kinerja laba Gudang Garam sepanjang 10 tahun terakhir sebagaimana dikutip dari Laporan Tahunan (Annual Report) perseroan: 
1. Tahun 2025: Rp 117 miliar (semester I) 
2. Tahun 2024: Rp 980,8 miliar 
3. Tahun 2023: Rp 5,32 triliun 
4. Tahun 2022: Rp 2,78 triliun 
5. Tahun 2021: Rp 5,60 triliun 
6. Tahun 2020: Rp 7,64 triliun 
7. Tahun 2019: Rp 10,8 triliun 
8. Tahun 2018: Rp 7,79 triliun 
9. Tahun 2017: Rp 7,75 triliun 
10. Tahun 2016: Rp 6,67 triliun

Apabila dilihat dari laporan keuangan, laba PT Gudang Garam mulai terus melorot mulai pada tahun 2022, atau bersamaan dengan pembangunan Bandara Dhoho, Kediri, Jawa Timur.  Proyek bandara ini, nilai investasinya sebesar Rp1,82 triliun, dimulai pada tahun 2022 dan merupakan proyek bandara pertama di Indonesia yang didanai sepenuhnya oleh swasta melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Pembangunan Bandara Internasional Dhoho di Kediri, Jawa Timur ini juga didanai sepenuhnya oleh PT Gudang Garam Tbk melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) Unsolicited serta menjadikannya proyek bandara pertama yang dibiayai swasta tanpa APBN di Indonesia.

Proyek ini telah selesai dan diresmikan pada 18 Oktober 2024, dengan target operasi komersial awal pada April 2024, untuk mendukung konektivitas dan ekonomi di Jawa Timur bagian selatan. 

Sebelumnya viral video di media sosial Instagram yang menarasikan karyawan PT Gudang Garam terkena Pemutusan Hubungan Karyawan (PHK).

Dalam video yang diunggah akun @inijawatimur, tampak ada tulisan, "Viral dan Diwarnai Momen Haru PHK Pegawai PT Gudang Garam". Per Sabtu (6/9/2025) pukul 17.08 WIB, video tersebut sudah dilihat 5,4 juta kali.

Namun hal tersebut dibantah oleh Kepala Human Resources Development (HRD) PT Merdeka Nusantara - Mitra Produksi Gudang Garam (MPGG) Tuban, Adib Musyafa mengatakan, video tersebut bukan berasal dari Kabupaten Tuban, Jawa Timur.

"Terkait video yang viral itu, dipastikan bukan dari Tuban. Untuk di Tuban aman, saat ini tidak ada PHK," ujarnya, Minggu(7/9/2025).

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Adib ini menjelaskan, per Januari 2025, MPGG Tuban masih mempekerjakan sekitar 800–850 orang pekerja.

"Saat ini ada sekitar 850 pekerja dengan 90 persen di antaranya adalah perempuan," imbuhnya.

Baca juga: Tempat Penyimpanan PT Gudang Garam Terbakar, Ini Kata Manajemen

Adib juga menerangkan, perusahaan memang rutin melakukan evaluasi produktivitas karyawan, namun hal itu tidak serta-merta berujung pada PHK.

"Evaluasi dilakukan secara berkala, tapi tidak otomatis mengarah pada PHK. Semua berbasis pada kinerja dalam periode tertentu," bebernya.

Manajemen pun mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi.

Serta selalu merujuk pada sumber resmi perusahaan untuk menghindari kesalahpahaman terkait dunia kerja yang sedang tidak baik baik saja.

Baca juga: PUPR dan Gudang Garam Bangun Jalan Tol Kediri-Tulungagung 44,17 Km, Beroperasi 2025

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan