Senin, 6 Oktober 2025

BTN Perkuat Dana Murah, DPK Segmen Retail Rp 65 Triliun Per Mei 2025

Bank BTN terus memperkuat strategi penghimpunan dana murah di semester II 2025.

HO
DANA MURAH - Direktur Network & Retail Funding PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) Rully Setiawan. BTN terus memperkuat strategi penghimpunan dana murah di semester II 2025. 

Kedua, memaksimalkan potensi bisnis lokal di sekitar kantor cabang, khususnya dari sektor properti, pendidikan, dan kesehatan.

Baca juga: Obligasi Jadi Pilihan Banyak Bank BUMN dan Swasta Kejar Dana Murah

Ketiga, memperkuat hubungan dengan nasabah eksisting khususnya yang terkait dengan core business BTN di Housing Ecosystem melalui peningkatan kepemilikan produk, termasuk integrasi layanan digital lewat Bale by BTN.

"Lewat pemanfaatan Bale, kami ingin memastikan setiap relasi nasabah tidak berhenti di pembukaan rekening saja, tapi berlanjut ke transaksi aktif dan hubungan jangka panjang yang produktif,” ujar Rully.

Upaya Permudah Transaksi

Sebagai upaya menciptakan basis pendanaan ritel yang berkelanjutan, Bale by BTN telah terhubung dengan rekening nasabah payroll, sehingga memudahkan mereka dalam melakukan transaksi.

Saat ini sebanyak 400.000 rekening payroll telah dikelola oleh BTN.

Kalau sudah masuk ke BTN Payroll, layanan sudah lengkap, Rully menyebut nasabah bisa mengajukan kredit ringan dan lain-lain.

"Kalau mau beli rumah, BTN siap melayani. Kami harap ke depannya Bale by BTN ini bisa menjadi marketplace untuk properti dan langsung terkoneksi payroll nasabah untuk memudahkan mereka bayar cicilan KPR,” ucap Rully.

Baca juga: Payroll Topang Kenaikan Dana Murah Bank Pelat Merah Ini di 2024

Masih terkait upaya mendongkrak pendanaan, BTN juga akan meluncurkan bisnis Private Banking atau segmen teratas dengan minimal rekening mulai dari Rp15 miliar karena potensinya yang masih sangat besar.

Dengan strategi yang lebih fokus, pendekatan berbasis potensi wilayah, serta penguatan lini digital dan produktivitas frontliner, ia menyatakan BTN optimistis dapat mendorong pertumbuhan dana murah yang lebih sehat dan berkelanjutan.

“Langkah ini bukan hanya soal pencapaian angka, tapi membangun struktur pendanaan yang kokoh dan efisien untuk menghadapi tantangan likuiditas dan dinamika industri perbankan hingga akhir tahun,” tutup Rully.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved