Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Ketimbang Balas Tarif Impor AS, Brasil Pilih Beri Paket Bantuan untuk Industri
Pemerintah Brasil memutuskan untuk menunda rencana balasan, yakni menerapkan tarif yang juga tinggi terhadap produk dari AS.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM - Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, akan menerapkan tarif impor beberapa produk Brasil hingga 50 persen, dari sebelumnya 10 persen.
Tarif impor merupakan bea yang dikenakan oleh pemerintah suatu negara, wilayah pabean atau serikat supranasional atas impor barang dan dibayar oleh importir.
Trump mengaitkan kebijakan tersebut dengan tuduhan adanya “perburuan politik” terhadap mantan Presiden Jair Bolsonaro, sekutu dekatnya, yang sedang diadili atas dugaan upaya kudeta.
Untuk menanggapi tarif impor yang tinggi, Pemerintah Brasil memutuskan untuk menunda rencana balasan, yakni menerapkan tarif yang juga tinggi terhadap produk dari AS.
Baca juga: Trump Ancam Naikkan Tarif Impor untuk India Akibat Masih Beli Minyak dari Rusia
Awalnya, Presiden Luiz Inacio Lula da Silva menyatakan, akan merespons tarif impor AS dengan memanfaatkan Undang-Undang Resiprositas Ekonomi, yang memberi dasar hukum bagi tindakan balasan terhadap sanksi dagang.
Namun, rencana tersebut kini dialihkan. Luca justru tengah menyusun paket bantuan untuk melindungi sektor industri Brasil yang paling terdampak. Paket bantuan tersebut diantaranya fasilitas kredit publik, pembiayaan ekspor dan asuransi ekspor, dikutip dari Reuters, Selasa (5/8/2025).
"Kami tidak pernah menggunakan kata ‘retaliasi’ untuk menggambarkan langkah yang akan diambil pemerintah Brasil. Langkah ini untuk melindungi kedaulatan, industri, agribisnis dan pertanian kami," ucap Menteri Keuangan Fernando Haddad, masih dari sumber yang sama.
Sejumlah sektor strategis Brasil, seperti penerbangan, energi dan pertambangan, mendapat pengecualian tarif dari AS setelah adanya lobi dan diplomasi, termasuk dari perusahaan-perusahaan AS yang berkepentingan.
Hal ini menjadi alasan Brasil menilai pendekatan negosiasi lebih efektif dibandingkan tindakan balasan langsung dengan sama-sama menaikkan tarif impor.
Meski demikian, pemerintah tetap mengkaji opsi balasan jika perundingan buntu. Langkah yang dipertimbangkan adalah penghentian pembayaran royalti paten farmasi atau hak cipta media milik AS.
Brasil juga sempat menyiapkan rencana pajak baru untuk perusahaan teknologi besar AS, namun membatalkannya demi menghindari ketegangan sebelum pengumuman tarif oleh Trump.
Selain itu, Brasil berencana mengajukan keluhan resmi ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas kebijakan tarif tersebut, meskipun mekanisme penyelesaian sengketa WTO sedang tidak berjalan efektif sejak pemerintahan Trump sebelumnya.
Paket bantuan untuk industri terdampak tarif diperkirakan mulai digulirkan pekan ini, bertepatan dengan mulai berlakunya kebijakan tarif AS pada Rabu (6/8/2025).
Pemerintah Brasil juga tengah memfinalisasi penyesuaian skema pembiayaan ekspor dan asuransi ekspor untuk membantu perusahaan yang sudah mengalami pembatalan kontrak akibat tarif baru ini.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.