Produsen Lokal Keberatan Impor Food Tray untuk MBG Dipermudah, Begini Tanggapan Menteri Budi
Pemerintah telah mempermudah impor wadah makanan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Awalnya, menurut Alie, pemerintah mengajak pengusaha untuk mendukung program MBG. Salah satu bentuk dukungannya dengan memproduksi food tray dan peralatan makan lainnya.
Pemerintah kala itu berharap kebutuhan nampan tidak dipenuhi dari luar negeri agar industri lokal tumbuh dan menyerap tenaga kerja.
Baca juga: Pengakuan Korban Penipuan MBG di Solo, Telah Renovasi Dapur dan Dijanjikan 200 Porsi Setiap Hari
"Berangkat dari situ, maka kami-kami ini berinvestasilah di pabrikan. Dalam investasi itu tidak satu dua perak, miliar-miliaran," katanya.
Investasi yang telah digelontorkan produsen anggota Apmaki sejauh ini diperkirakan mencapai Rp 300 miliar.
Dalam kesempatan yang sama, pengurus Apmaki sekaligus produsen food tray, Robert Susanto, menjelaskan telah melakukan diversifikasi usaha dari sektor otomotif ke produksi nampan.
Dari sekitar 25 anggota Apmaki, kapasitas produksi nasional bisa mencapai 10 juta unit food tray per bulan.
"Itu belum dalam kondisi digas secara maksimum. Dengan kondisi sedang-sedang saja sudah mampu 10 juta per bulan. Jadi sangat disayangkan kalau ada keluar statement dalam negeri itu belum mampu," kata Robert.
Impor Food Tray Dimudahkan
Pemerintah mempermudah impor food tray untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian deregulasi 10 produk import oleh pemerintah. Jumlah kode HS dari food tray yang dipertimbangkan dalam deregulasi ini ada dua.
"Food tray ini adalah produk untuk penunjang program makan bergizi. Jadi, kami berikan kemudahan untuk memperlancar program pemerintah," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam konferensi pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Senin (30/6/2025).
Impor food tray diusulkan tidak ada larangan dan pembatasan (lartas) karena suplai dari dalam negeri masih belum mencukupi kebutuhan. Badan Gizi Nasional (BGN) mengimpor food tray atau wadah makanan dari China sebagai kemasan MBG.
Menurut Kepala BGN Dadan Hindayana, food tray diimpor dari China karena di Indonesia belum ada yang memproduksinya. "Ketika saya menggunakan food tray itu, itu kan belum ada satupun di Indonesia yang memproduksi itu,” kata Dadan usai rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (22/5/2025), dikutip dari Kompas.com.
"Saya minta untuk tolong cari food tray yang seperti itu, ternyata ada. Karena itu sebenarnya produk dagangan biasa dan jarang ada yang menggunakan,” ujar dia.
Dadan mengatakan, setelah food tray itu digunakan untuk MBG, kini model food tray tersebut menjadi populer. “Sekarang jadi populer, kenapa? Karena setelah kami uji coba, itu sangat praktis, bagus, higienis, dan tahan lama,” ujarnya.
Akhirnya produk tersebut banyak dibutuhkan karena kualitas yang bagus. Melihat potensi tersebut, Dadan kemudian mendorong agar industri dalam negeri untuk bisa ikut berkontribusi.
Ditemukan Susu Kedaluwarsa dan Nasi Goreng Basi di MBG Jombang, Ini Kata SPPG |
![]() |
---|
Penjelasan BGN terkait Paket MBG Dibagikan dalam Bungkus Plastik Bukan Food Tray |
![]() |
---|
Profil Kapolres Jepara AKBP Erick Budi Santoso, Viral Ikut Sambut Demonstran di Mapolres Jepara |
![]() |
---|
Mendag Budi Koordinasi dengan Pengusaha Ritel dan Pusat Belanja Bahas Dampak Demo: Jaga Pasokan |
![]() |
---|
Impor Food Tray dari China Akan Disetop Jika Terbukti Mengandung Minyak Babi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.