Pemerintah Diminta Pastikan Investasi di RI Mampu Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Lapangan Kerja
Meski secara total investasi meningkat, Penanaman Modal Asing (PMA) justru mengalami kontraksi 6,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi Indonesia pada Triwulan II 2025 mencapai Rp477,7 triliun, naik 2,7 persen dari triwulan sebelumnya yang sebesar Rp465,2 triliun.
Dengan total investasi sepanjang semester I 2025 sebesar Rp942,9 triliun, Indonesia telah mencapai hampir 50?ri target tahunan sebesar Rp1.905,6 triliun.
Adapun target investasi nasional sebesar Rp13.000 triliun dalam lima tahun ke depan sebagaimana ditetapkan Bappenas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi menuju 8% per tahun.
Research Director Prasasti Center for Policy Studies, Gundy Cahyadi, mengatakan, data ini menunjukkan daya tahan ekonomi nasional yang semakin solid.
Baca juga: Indeks Manufaktur Indonesia Juli 2025 Tetap Kontraksi, Penurunan Produksi Jadi Pemicu
“Momentum investasi tetap terjaga. Di tengah dinamika global yang menantang, fakta bahwa Indonesia mampu mempertahankan arus investasi ini mencerminkan keyakinan investor terhadap prospek jangka panjang ekonomi kita,” ujar Gundy dikutip Sabtu (2/8/2025).
Prasasti Center for Policy Studies adalah lembaga think tank independen dengan tujuan menjadi jembatan antara pembuat kebijakan, dunia usaha, dan masyarakat, dengan pendekatan berbasis data dan analisis kebijakan
Secara sektoral, industri logam dasar menjadi penyumbang terbesar dengan nilai investasi mencapai Rp67,1 triliun atau 14,1?ri total, terutama berkat keberlanjutan kebijakan hilirisasi mineral.
Sektor pertambangan juga mengalami peningkatan signifikan dengan total Rp53,6 triliun, didorong oleh permintaan global terhadap nikel dan mineral strategis lainnya.
Sementara itu, sektor transportasi, pergudangan, dan telekomunikasi tercatat turun menjadi Rp44,2 triliun.
Menariknya, sektor perdagangan dan reparasi untuk pertama kalinya masuk dalam lima besar penerima investasi dengan capaian Rp40 triliun.
“Tren ini menunjukkan bahwa transformasi struktur ekonomi sedang berlangsung. Hilirisasi tetap menjadi magnet utama, namun munculnya sektor-sektor baru seperti perdagangan menunjukkan dinamika positif di lapangan,” tambah Gundy.
Meski secara total investasi meningkat, Penanaman Modal Asing (PMA) justru mengalami kontraksi 6,9% dibanding periode yang sama tahun lalu.
PMA pada Triwulan II tercatat sebesar Rp202 triliun atau 42,3?ri total investasi langsung.
Ini merupakan penurunan tahunan pertama sejak Triwulan III 2021, yang mencerminkan meningkatnya kehati-hatian investor global akibat ketidakpastian eksternal, termasuk potensi keberlanjutan kebijakan tarif era Trump di Amerika Serikat.
Meski demikian, proyeksi PMA tahun ini masih mengarah pada angka Rp900 triliun, lebih dari dua kali lipat rata-rata tahunan pra-pandemi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
5 Pilihan Aplikasi Saham Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Top 5 Aplikasi Crypto Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Menteri Rosan: Kepercayaan Investor Faktor Penting Tarik Investasi Baru |
![]() |
---|
Dukung Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ratusan Pelaku Industri Properti Hadiri Simposium Perumahan |
![]() |
---|
Bisnis Tersendat Regulasi? Pemerintah Bentuk Tim Khusus Terima Aduan Pengusaha |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.