Senin, 29 September 2025

Menteri Bahlil Bakal Percepat Perizinan KKKS untuk Genjot Lifting Migas

Potensi migas dengan seluruh konsesi yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan lifting.

Tribunnews.com / Taufik Ismail
PRODUKSI MIGAS - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Ia meminta potensi migas dengan seluruh konsesi yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan lifting. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan akan mempercepat perizinan bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Minyak dan Gas Bumi (Migas) yang kini masih dalam proses.

Menurut Bahlil, hal tersebut dalam rangka mencapai target lifting migas pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 sebesar 605 ribu barel per hari.

"Kita semua tahu bahwa salah satu program prioritas dalam Asta Cita Bapak Presiden yaitu adalah kedaulatan energi. Sudah barang tentu ini bukan hanya menjadi slogan," ujar Bahlil di Kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu (30/7/2025).

Baca juga: Mukhtarudin: 30 Ribu Sumur Minyak Rakyat Harus Menjadi Prioritas Strategis.

Lifting Migas adalah istilah dalam industri minyak dan gas bumi (migas) yang merujuk pada jumlah minyak dan gas yang siap jual dari hasil produksi suatu wilayah kerja.

Ini bukan sekadar produksi mentah, melainkan volume yang telah melalui proses pemisahan, pengolahan, dan siap dikirim ke pembeli atau kilang.

Bahlil menginginkan potensi migas dengan seluruh konsesi yang ada dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan lifting.

Adapun dari 128 cekungan, baru terdapat 20 cekungan yang berproduksi. Hal ini mengindikasikan masih banyak potensi yang dapat dieksplorasi lebih lanjut.

Kemudian, masih banyak Wilayah Kerja (WK) yang sudah memiliki Plan of Development (POD), namun tidak berjalan.

Bahlil akan bekerja sama dengan KKKS untuk mencari terobosan dalam rangka peningkatan lifting, termasuk mencari akar permasalahan apabila terjadi perlambatan dalam perizinan, sekaligus mempercepat prosesnya.

"Saya akan turun membantu Bapak Ibu semua untuk proses perizinan. Tapi saya mohon bagi yang sudah selesai izinnya, dan atau yang tidak ada persoalan lagi, tolong segera jalan. Kalau tidak maka kami akan melakukan langkah-langkah yang terukur. Sudah barang tentu by regulasi," kata Bahlil.

Selain itu, Bahlil juga berpesan agar ada pemberdayaan bagi masyarakat daerah. Pembinaan dan pemberian kesempatan bagi masyarakat setempat menjadi krusial agar keberadaan kekayaan migas di daerah memberikan dampak positif.

Terkait dukungan fiskal untuk mewujudkan proyek hulu migas yang ekonomis, Bahlil menyampaikan saat ini sudah tidak masalah gross split ataupun cost recovery karena Internal Rate of Return (IRR) sudah dibuat ekonomis.
\

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan