Kamis, 2 Oktober 2025

Trans Papua Tak Kunjung Rampung, Masalah Keamanan Jadi Hambatan

Kementerian PU menggandeng TNI untuk menjalankan sejumlah program strategis, salah satunya pembangunan jalan Trans Papua.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
TRANS PAPUA - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Kristomei Sianturi dalam konferensi pers di kantor Kementerian PU, Jakarta Selatan, Senin (21/7/2025). Ia mengungkap kesulitan dalam pembangunan Trans Papua. Dok: Endrapta Pramudhiaz 

"Kalau di Jakarta, yakin ruangnya ber-ac, nyaman, damai, tenang, sentosa, enggak ada gangguan senjata. Beda di tempat itu (Papua)," lanjutnya.

Namun, ia juga menekankan bahwa tidak seluruh wilayah Papua tergolong rawan. Papua disebut besar, lima kali dari pulau Jawa. Jadi, tidak bisa digeneralisir.

"Ada hanya beberapa. Kalau kita yang memang kan, ada tujuh kabupaten yang memang memiliki tingkat kerawanan yang tinggi," kata Kristome.

Trans Papua Digarap Hutama Karya

Menutup Triwulan I Tahun 2024, Konsorsium PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) ditunjuk sebagai pemenang lelang Pembangunan Jalan Trans Papua ruas Jayapura-Wamena segmen Mamberamo-Elelim di Provinsi Papua Pegunungan.

Penunjukan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang akan digarap melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Proyek ini sebelumnya telah dikaji sejak pencarian pasar terhadap proyek KPBU Trans Papua pada tanggal 6 September 2022 lalu.

Nilai investasi atau Capital Expenditure (CAPEX) mencapai Rp 3,3 Triliun serta skema pengembalian yang akan digunakan berupa Availability Payment.

Proyek ini akan memiliki masa konsesi selama 15 tahun yang terdiri dari 2 tahun masa konstruksi dan 13 tahun masa pemeliharaan.

Dalam proyek ini, konsorsium Hutama Karya dengan porsi 55 persen dan HKI 45 persen akan mengerjakan perencanaan serta pengembangan rancangan teknis dan konseptual (design), pembangunan hingga penyelesaian proyek (build), dan menyiapkan sumber pembiayaan proyek (finance).

Konsorsium juga akan mengoperasikan proyek setelah selesai dibangun (operate), kegiatan pemeliharaan, perawatan dan perbaikan selama masa operasional (maintenance), hingga pengembalian kepemilikan atau pengelolaan proyek kepada pemerintah setelah 15 tahun (transfer).

Sebagai informasi, Trans Papua merupakan jalur transportasi utama logistik dari Jayapura menuju Wamena dengan panjang 50,14 km.

Adapun lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan antara lain penanganan jalan, jembatan, perbaikan lereng dan tebing serta pembangunan fasilitas penimbangan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved