Minggu, 5 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Mendag Budi Sebut Penurunan Tarif Resiprokal AS Bikin Indonesia Untung, Apa Saja?

Tarif impor dari Indonesia lebih rendah maka investor akan lebih tertarik berinvestasi atau membangun pabrik di Indonesia.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews.com
TARIF IMPOR TRUMP - Menteri Perdagangan Budi Santoso. Tarif impor dari Indonesia lebih rendah maka investor akan lebih tertarik berinvestasi atau membangun pabrik di Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso berujar Indonesia diuntungkan dengan penurunan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) dari 32 persen menjadi 19 persen, apa saja?.

Budi mengatakan, tarif yang dikenakan AS kepada Indonesia lebih rendah dari negara-negara tetangga. 

Diketahui AS mengenakan tarif ke Laos 40 persen, Thailand 36 persen, Malaysia 25 persen, kemudian Vietnam 20 persen. 

Menurutnya, karena Indonesia lebih rendah maka investor akan lebih tertarik berinvestasi atau membangun pabrik di Indonesia.

Baca juga: Imbas Bebas Tarif, Impor Elektronik dari AS ke Indonesia Diprediksi Meningkat

"Kalau kita lebih rendah, berarti ini bisa menarik investasi asing datang untuk ekspor ke Amerika," ujar Budi Santoso di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (17/7/2025).

Dia berharap, besaran tarif ini akan berlaku hingga benar-benar ditetapkan pada Agustus mendatang. Karena dengan begitu Indonesia akan memiliki keuntungan.

Misalnya, produk Indonesia akan lebih diminati oleh para pelaku pasar di Indonesia, karena tarif impornya cenderung lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

Lalu, bisa meningkatkan jumlah volume ekspor Indonesia, maka kinerja industri nasional akan semakin membaik. Karena dengan begitu akan memberikan dampak terhadap kepercayaan investor untuk berinvestasi di Indonesia.

"Kalau dahulu kita bersaing ekspor ke Amerika itu kan dengan tarif yang sama ya. Sekarang berarti kita mempunyai kelebihan," ujar Budi.

Dengan memiliki kelebihan itu, kata Budi, maka investasi asing akan lebih tertarik untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Jadi ini ada dua yang kita dapatkan, investasi masuk dan yang kedua ekspor kita meningkat," tutur Budi.

Sebelumnya, Presiden Trump sempat mengancam akan memberlakukan tarif hingga 32 persen terhadap ekspor Indonesia ke AS jika tidak tercapai kesepakatan baru.

Lewat panggilan langsung antara Trump dan Presiden Prabowo Subianto, kedua pemimpin sepakat menurunkan besaran tarif menjadi 19 persen—sementara AS tidak akan mengenakan tarif terhadap konstrensi impor dari Indonesia. 

Kesepakatan ini diumumkan Trump melalui platform sosial Truth Social setelah tekanan diplomatis intensif.

Sebagai bagian dari perjanjian, Indonesia berkomitmen untuk membeli 50 pesawat Boeing, senilai sekitar 15 miliar dolar AS dalam produk energi, dan 4,5 miliar dolar AS dalam produk pertanian dari AS.

Trump juga menegaskan adanya klausa anti-transhipment—untuk mencegah produk dari negara lain disalurkan melalui Indonesia guna menghindari tarif tinggi. Prabowo menyebut kesepakatan ini sebagai “era baru yang saling menguntungkan”.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved