Selasa, 7 Oktober 2025

Kadin: Uni Eropa Pasar Menarik Bagi Indonesia

Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyebut bahwa Uni Eropa merupakan pasar yang menarik bagi pebisnis Indonesia.

Tribunnews/Abdul Majid
PASAR UNI EROPA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyebut bahwa Uni Eropa merupakan pasar yang menarik bagi pebisnis Indonesia. 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menyebut bahwa Uni Eropa merupakan pasar yang menarik bagi pebisnis Indonesia.

Ia mengungkap beberapa komoditas dari RI seperti alas kaki, garmin, tekstil, minyak kelapa sawit, dan karet telah diekspor ke Uni Eropa.

"Jadi, ini pasar yang menarik buat Indonesia, terutama untuk menciptakan pasar baru yang ujungnya investasi dan lapangan kerja," kata Anindya kepada wartawan di Paris, Prancis, dikutip Kamis (17/7/2025).

Penjajakan pasar Uni Eropa ini seiring dengan Amerika Serikat yang akan mengenakan tarif bagi produk-produk RI yang masuk Negeri Paman Sam. Terbaru, tarifnya disepakati sebesar 19 persen.

Pencarian pasar baru ini perlu agar Indonesia mampu menciptakan pasar alternatif. Uni Eropa dinilai tepat karena nilai perdagangan dengan Indonesia, yaitu sebesar 30 miliar dolar AS, tidak jauh beda dengan Amerika Serikat yang sebesar 40 miliar dolar AS.

Upaya membuka lebih luas pasar Uni Eropa untuk Indonesia dimulai oleh Anindya di Prancis. Negara ini dipilih karena dinilai memiliki hubungan yang baik dengan Indonesia.

Hubungan secara pemerintahan disebut sangat baik. Presiden Prabowo Subianto baru saja menjadi tamu kehormatan di Bastille Day bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Menurut dia, Prancis juga sebenaranya sudah lama berada di Indonesia. Dari cerita yang ia dapat dari adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, Waduk Jatiluhur dibangun oleh Prancis.

Lalu, ada juga restoran asal Prancis yang disebut Anindya telah ada di Hotel Borobudur Jakarta sejak sekitar 1960-an.

Di masa sekarang, kehadiran Prancis juga masih terasa. Anindya menyebut ada perusahaan yang berfokus pada migas, yaitu Total Energy, dan juga perusahaan tambang Eramet. Ada juga Danone yang terkenal dengan air minum dalam kemasan (AMDK) mereka bermerek Aqua.

Baca juga: Kesepakatan RI-AS, Indonesia Bakal Beli 50 Pesawat Boeing Demi Dapat Tarif Impor 19 Persen  

"Jadi, saya rasa Prancis ini adalah model, contoh, bagaimana suatu negara bisa digunakan untuk menjadi kerja sama kawasan," ujar Anindya.

Dua bulan lalu, ia mengatakan Kadin Indonesia juga telah menandatangani 27 nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan nilai mencapai 11 miliar dolar Amerika Serikat (AS) bersama pelaku usaha asal Prancis yang tergabung dalam Mouvement des entreprises de France (MEDEF) atau Kadin Prancis.

Dari MoU tersebut, Anindya berharap hubungan bisnis bersama pengusaha di Prancis bisa langsung digenjot.

Baca juga: Trump Minta Pengusaha RI Bangun Pabrik di Amerika, Kadin: Upah Tenaga Kerjanya Mahal

Dalam kunjungannya ke Prancis, Anindya juga membawa beberapa ketum Kadin dari berbagai provinsi agar bisa langsung menunjukkan peluang bisnis yang ada.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved