Senin, 6 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Menteri KKP Trenggono: Kawasan Konservasi Laut Sudah Mencapai Capai 29,7 Juta Hektare

Kementerian Kelautan dan Perikanan telah menargetkan perluasan kawasan konservasi hingga 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia pada 2045.

Istimewa
KONVERSI LAUT - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono di salah satu hotel, Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa salah satu kunci utama untuk menyelamatkan ekosistem laut Indonesia dan menekan emisi karbon global adalah dengan memperluas kawasan konservasi laut

Pemerintah melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menargetkan perluasan kawasan konservasi hingga 30 persen dari luas wilayah perairan Indonesia pada tahun 2045.

"Ini sudah kita announce ke dunia bahwa kita akan memperluas kawasan konservasi hingga mencapai 30 persen luas wilayah perairan Indonesia di tahun 2045. Harapannya akan mencapai 97,5 juta hektare," ujar Trenggono di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025).

Baca juga: Aturan Baru: Kelola Pulau-Pulau Kini Kecil Wajib Kantongi Izin dari KKP

Ia menyebutkan bahwa saat ini luas kawasan konservasi telah mencapai 29,7 juta hektare, dan terus meningkat seiring kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah.

Trenggono menekankan pentingnya menjaga ruang-ruang konservasi agar tidak diganggu, mengingat kawasan ini merupakan habitat penting biota laut Indonesia.

"Idealnya sebetulnya tidak boleh diganggu karena di dalamnya itu penuh sekali biota kelautan kita yang betul-betul harus dijaga dan dibiarkan mereka berkembang. Karena dampaknya adalah mereka akan memijahkan diri, akan menetas, dan seterusnya dalam jumlah miliaran," jelasnya.

Menurutnya, manfaat dari menjaga kawasan konservasi bukan hanya bersifat ekologis, tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap ekonomi, termasuk potensi dalam karbon trading dan penyimpanan karbon alami.

“Secara ekologi biota kelautan kita akan terjaga dengan baik, tidak terjadi kepunahan. Lalu secara alam juga akan menjadi baik, menghasilkan dan menyerap karbon serta memproduksi oksigen dengan baik, sehingga kehidupan umat manusia tetap bisa terjaga,” ujar Menteri Trenggono.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa jika ruang konservasi dijaga dengan baik, maka Indonesia bisa mendapatkan manfaat ekonomi dari industri-industri yang perlu mengimbangi emisi karbon mereka. Dalam hal ini, daerah juga bisa memperoleh keuntungan dari karbon yang diserap di wilayahnya.

"Kalau ini ada di wilayah Bapak Ibu semua di daerah, tentu ini akan menjadi satu manfaat yang besar. Nantinya kita juga akan bicara secara khusus untuk kemudian mengajukan agar manfaat ini betul-betul bisa turun kepada daerah juga," tambahnya.

Trenggono menyampaikan bahwa isu konservasi laut saat ini telah menjadi perhatian dunia. 

Ia bahkan menyebut bahwa dalam forum UN Ocean yang baru-baru ini ia hadiri, telah ditetapkan prinsip "biodiversity beyond national jurisdiction", yang berarti tanggung jawab menjaga keanekaragaman hayati laut tidak hanya dibatasi oleh batas wilayah suatu negara.

"Artinya, kalau ruang konservasi itu kita jaga dengan baik, kita bisa memastikan bahwa generasi-generasi yang akan datang masih bisa hidup dengan baik, dapat menikmati keberlanjutan kehidupannya dengan lebih baik," tandas Trenggono.

Dalam forum tersebut, Indonesia turut menyuarakan pentingnya keterlibatan daerah pesisir dan pemerintah daerah dalam menjaga ekosistem laut.

“Peranan pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat tentu akan memberikan dampak yang sangat luar biasa di level internasional,” pungkasnya

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved