Senin, 29 September 2025

BI: Utang Luar Negeri Indonesia Kembali Naik 6 Persen Jadi 435,6 Miliar Dolar AS di Mei 2025 

Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2035 sebesar 435,6 miliar dolar AS, naik 6,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Choirul Arifin
dok. Kompas/Robertus
UTANG LUAR NEGERI RI - Gedung Bank Indonesia di Jalan Kebon Sirih, Jakarta. Bank Indonesia menyatakan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2035 sebesar 435,6 miliar dolar AS, naik 6,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy). 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2035 sebesar 435,6 miliar dolar AS, naik 6,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Meski begitu, posisi ULN pada Mei lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada April 2035 sebesar 8,2 persen.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Ramdan Denny Prakoso mengatakan, perkembangan tersebut disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN di sektor publik dan kontraksi pertumbuhan ULN swasta.

"Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada Mei 2025 tumbuh melambat. Posisi ULN Indonesia pada Mei 2025 tercatat sebesar 435,6 miliar dolar AS," kata Ramdan Denny dalam keterangannya, Senin (14/7/2025).

Denny menyatakan, ULN pemerintah tumbuh lebih rendah.

Posisi ULN pemerintah pada Mei 2025 sebesar 209,6 miliar dolar AS, atau tumbuh sebesar 9,8 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 10,4 persen (yoy) pada April 2025.

Perkembangan ULN tersebut dipengaruhi oleh pembayaran jatuh tempo Surat Berharga Negara (SBN) internasional, di tengah aliran masuk modal asing pada SBN domestik, seiring tetap terjaganya kepercayaan investor global terhadap prospek perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global.

Berdasarkan sektor ekonomi, ULN pemerintah dimanfaatkan antara lain untuk mendukung Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (22,3 persen dari total ULN pemerintah), Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,7 persen).

Kemudian, Jasa Pendidikan (16,5 persen), Konstruksi (12,0 persen) serta Transportasi dan Pergudangan (8,7 persen). 

"Posisi ULN pemerintah tersebut tetap terjaga karena didominasi utang jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,9 persen dari total ULN pemerintah," papar dia..

Denny menyatakan, struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia April 2025 Sebesar 431,5 Miliar Dolar AS, Naik 8,2 Persen

Hal ini tecermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga sebesar 30,6 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 84,6 persen dari total ULN.

Untuk menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN. 

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Februari 2025 Turun, Jadi 427,2 Miliar Dolar AS 

"Peran ULN juga akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan," ujar dia. 

"Upaya tersebut dilakukan dengan meminimalkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian," sambungnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan