Jumat, 3 Oktober 2025

Menteri Dody Sebut Pagu Indikatif Kementerian PU Tahun 2026 Fokus Dukung Swasembada Pangan

Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp31,80 triliun untuk bidang Bina Marga di antaranya untuk pembangunan jalan baru 152 km.

Tribunnews/Endrapta
SWASEMBADA PANGAN - Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo. Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp31,80 triliun untuk bidang Bina Marga di antaranya untuk pembangunan jalan baru 152 km. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi V DPR RI menyetujui pagu indikatif Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026 sebesar Rp 70,86 triliun.

Menteri PU Dody Hanggodo mengatakan struktur pagu anggaran Kementerian PU tahun 2026 masih tetap difokuskan pada penanganan jalan nasional sebagai upaya meningkatkan konektivitas wilayah, guna mendukung ketahanan pangan serta memperkuat jaringan irigasi pangan dan normalisasi sungai untuk mitigasi bencana banjir. 

“Karena kami mendapatkan arahan Bapak Presiden Prabowo Subianto sejak tahun 2025 dan seterusnya harus dapat mewujudkan swasembada pangan, sehingga fokusnya memperkuat irigasi, baik irigasi primer, sekunder hingga tersier serta infrastruktur konektivitas pendukung ketahanan pangan,” kata Menteri Dody dalam keterangannya, Jumat (11/7/2025).

Baca juga: Presiden Prabowo Yakin Swasembada Pangan akan Terwujud dalam 1 Tahun

Berdasarkan pagu indikatif Rp70,86 triliun tersebut, Kementerian PU mengalokasikan anggaran sebesar Rp31,80 triliun untuk bidang Bina Marga di antaranya untuk pembangunan jalan baru 152 km, peningkatan kapasitas dan preservasi peningkatan jalan 1.113 km, preservasi jembatan 29.241 meter dan penggantian jembatan 51 meter, pembangunan flyover/underpass 362 meter, dan pembangunan jalan tol 26,54 km. 

Selanjutnya, kegiatan prioritas bidang sumber daya air sebesar Rp20,51 triliun antara lain untuk pembangunan jaringan irigasi 2.000 hektare dan rehabilitasi jaringan irigasi 15.000 hektare, pengendali banjir 16 km, pengaman pantai 4 km, penyediaan air baku 0,3 m3/detik, dan pembangunan 15 bendungan on going. 

Bidang Cipta Karya dialokasikan sebesar Rp4,11 triliun yang antara lain untuk perluasan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebanyak 6.731 PP Sambungan Rumah (SR), pengelolaan air limbah 400 KK, dan pembangunan 1 bangunan gedung. 

Kemudian, Bidang Prasarana Strategis sebesar Rp13,53 triliun antara lain untuk 1.000 unit Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) madrasah, 100 Sekolah Rakyat, 5 perguruan tinggi dan perguruan tinggi keagamaan, serta pembangunan infrastruktur prasarana perekonomian, prasarana olahraga, prasarana cagar budaya, prasarana kesehatan, prasarana peribadatan, dan prasarana strategis lainnya. Sisanya Rp 0,91 triliun digunakan untuk dukungan manajemen seperti gaji pegawai dan operasional kantor.

Sementara berdasarkan hasil exercise mandiri Kementerian PU masih memerlukan tambahan anggaran untuk TA 2026 sebesar Rp68,88 triliun yang terdiri dari program teknis Rp65,28 triliun, termasuk untuk dukungan Infrastruktur Berbasis Masyarakat atau Padat Karya, dan program dukungan manajemen Rp3,6 triliun.

"Kami akan kaji lebih lanjut agar semua arahan dan bimbingan Komisi V DPR RI, terutama masalah IBM (Infrastruktur Berbasis Masyarakat) dan Padat Karya bisa tetap ada walaupun mungkin belum maksimal," kata Menteri Dody.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved