Sabtu, 4 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Dijegal Trump Lewat Tarif Impor, Ternyata Ekspor RI ke AS Capai 2,46 Miliar Dolar, Simak Rinciannya

CEIC: Ekspor RI ke AS capai USD 2,46 miliar selama perdagangan Desember 2024, namun Presiden Trump tetap memberlakukan tarif impor sebesar 32 persen

Facebook The White House
TRUMP SAHKAN ATURAN - Foto diambil dari The White House, Selasa (6/5/2025), Trump resmi mengumumkan kenaikan tarif besar-besaran terhadap 14 negara mitra dagang, termasuk Indonesia. 

TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 14 negara mitra dagang Amerika Serikat (AS), menjadi sasaran kebijakan tarif impor baru yang diumumkan Presiden AS Donald Trump pada Selasa (8/7/2025)

Dengan kebijakan tersebut, nantinya ke 14 negara yang masuk dalam daftar penerima tarif untuk barang ekspor ke AS bakal dikenai bea tambahan mulai 1 Agustus 2025.

Sementara Indonesia diketahui akan dikenai bea masuk sebesar 32 persen.

Kebijakan tersebut diklaim Trump sebagai langkah balasan terhadap negara-negara yang disebut memiliki surplus perdagangan tinggi terhadap AS.

Dalam konteks Indonesia,  volume perdagangan kedua negara terus menunjukkan tren kenaikan yang relative signifikan.

Berdasarkan data CEIC (Global Economic Monitor World Trend Plus), nilai total ekspor Indonesia ke Amerika Serikat pada Desember 2024 mencapai 2,460 miliar dolar AS.

Angka ini naik dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 2,343 miliar dolar AS  (November 2024), menunjukkan pertumbuhan ekspor yang konsisten di tengah ketidakpastian global.

Jika dirinci secara historis, data CEIC mencatat ekspor bulanan Indonesia ke AS selama periode tahun 1971 hingga Desember 2024 tercatat sebesar 575,6 juta dolar AS per bulan, dengan total 648 observasi.

Adapun angka tertinggi tercatat pada Maret 2022 dengan nilai 2,831 miliar dolar AS, sementara yang terendah terjadi pada Januari 1971 sebesar 5,5 juta dolar AS.

Namun, dalam pandangan Trump, angka ekspor tinggi bukan indikator positif, melainkan bukti bahwa AS mengalami defisit perdagangan terhadap Indonesia.

Trump menilai hubungan dagang yang ideal adalah yang seimbang secara angka. Jika Indonesia mengekspor lebih banyak ke AS dibanding sebaliknya, maka hal itu dianggap “tidak adil” bagi ekonomi domestik Amerika. Ini menjadi dasar utama pengenaan tarif tinggi.

Selain alasan ekonomi, tarif juga digunakan Trump sebagai alat negosiasi politik dan diplomasi dagang.

Dengan mengenakan tarif tinggi, Trump ingin memaksa negara-negara seperti Indonesia membuka akses pasar lebih luas untuk produk-produk AS,

Ekspor RI ke Negeri Paman Sam Tembus USD 2,46 Miliar
TOTAL EKSPOR RI-AS

Dampak Tarif Trump bagi Indonesia

Dengan tarif impor RI yang tinggi, pengenaan tarif oleh AS ini dinilai tidak sepenuhnya mencerminkan realitas hubungan dagang yang saling menguntungkan.

Baca juga: 14 Negara Kena Tarif Impor Trump per 1 Agustus: RI Dipukul 32 Persen, Kamboja Dapat Diskon

Ekonom dan pelaku industri dalam negeri menyebut, penggunaan alasan surplus dagang sebagai dasar tarif tidak relevan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved