Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Ada Perang Iran-Israel, Pemerintah Diminta Mitigasi Lonjakan Harga Minyak, Segera Modernisasi Kilang

Komisi XII DPR RI meminta pemerintah melakukan langkah strategis mengantisipasi dinamika geopolitik global karena perang Iran-Israel saat ini.

International Finance Magazine
MITIGASI HARGA MINYAK - Konflik Iran dan Israel yang terus memanas berpotensi memicu lonjakan harga minyak dan mengganggu pasokan global, 

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi XII DPR RI meminta pemerintah melakukan langkah strategis mengantisipasi lonjakan harga minyak akibat perang Iran-Israel saat ini.

Menurutnya, konflik Iran dan Israel yang terus memanas berpotensi memicu lonjakan harga minyak dan mengganggu pasokan global, terutama karena posisi Iran sebagai salah satu eksportir minyak terbesar dunia. 

Harga minyak mentah jenis Brent bahkan sempat menyentuh USD 86 per barel akibat ketegangan ini.

“Pemerintah harus punya mitigasi. Krisis geopolitik bisa lonjakan harga minyak dan gas, dan ini langsung berimbas ke APBN, daya beli masyarakat, dan sektor industri,” ujar Anggota Komisi XII DPR RI, Mukhtarudin, Minggu (22/6/2025).

Menurutnya, di tengah dunia yang makin tak pasti, Indonesia butuh pijakan kuat di sektor energi. 

"Modernisasi kilang, penguatan cadangan nasional, dan diversifikasi ke energi terbarukan bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Saat dunia bergejolak, kemandirian energi adalah fondasi kedaulatan kita sebagai bangsa,” tutur Mukhtarudin.

Mukhtarudin menyampaikan, kapasitas kilang nasional saat ini masih tertinggal dibandingkan negara tetangga. 

Berdasarkan data Kementerian ESDM, total kapasitas kilang di Indonesia hanya sekitar 1,1 juta barel per hari, sedangkan konsumsi BBM nasional sudah mencapai 1,5 juta barel per hari. 

Ketimpangan ini membuat Indonesia masih bergantung pada impor BBM, yang menyedot anggaran subsidi energi dan membuat APBN rentan terhadap fluktuasi harga minyak dunia.

“Dengan modernisasi kilang dan teknologi mutakhir, kita bisa tingkatkan efisiensi produksi dan tekan impor BBM yang tahun lalu tembus 26 juta kiloliter, setara ratusan triliun rupiah,” jelasnya.

Baca juga: Pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres tentang Iran: Satu-satunya Jalan Adalah Diplomasi

Dia menyambut positif hasil kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Rusia, satu di antaranya membahas peluang kerja sama strategis di sektor energi, termasuk proyek modernisasi kilang migas di Indonesia. 

Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, isu kerja sama energi menjadi salah satu topik utama yang disepakati untuk diperkuat ke depan.

Baca juga: Prabowo Sebut Rusia Punya Peran Besar Untuk Meredakan Perang Iran-Israel

“Kunjungan Presiden ke Rusia membuka peluang konkret di sektor energi, termasuk potensi alih teknologi dan investasi dari Rusia dalam proyek-proyek modernisasi kilang di Indonesia. Ini langkah strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional,” katanya.

 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved