Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Prabowo Sebut Rusia Punya Peran Besar Untuk Meredakan Perang Iran-Israel

Presiden Prabowo Subianto mengatakan Rusia memiliki pengaruh kuat di kawasan. Karena itu Rusia memiliki peran besar dalam meredakan perang Iran-Israel

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Adi Suhendi
Sekretariat Presiden
KONFLIK IRAN-ISRAEL - Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Vladimir Putin pada acara St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, pada Jumat (30/6/2025). Prabowo mengatakan Rusia memiliki peran besar dalam meredakan perang Iran-Israel. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengatakan Rusia memiliki pengaruh kuat di kawasan, termasuk terhadap Iran.

Karena itu, kata Prabowo, Rusia memiliki peran besar dalam meredakan perang antara Iran dengan Israel.

Hal itu disampaikan Prabowo setelah menghadiri, St Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 di Rusia, Jumat (20/6/2025).

"Ya tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah iran. Jadi saya kira peran dari pemerintah Rusia akan sangat besar. Ya semua akan berusaha untuk deeskalasi," kata Prabowo dalam keterangan, Sabtu (21/6/2025).

Kepala Negara mengatakan Indonesia menginginkan semua pihak meredakan ketegangan di kawasan Timur Tengah.

Baca juga: TNI Siapkan Pasukan untuk Evakuasi WNI di Iran & Israel via Jalur Darat, Tinggal Tunggu Arahan Kemlu

Indonesia ingin, penyelesaian konflik dengan cara damai.

"Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak," katanya.

Dalam kesempatan berbeda, Prabowo menjelaskan alasan dirinya lebih memilih hadir dalam forum tersebut ketimbang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada.

Baca juga: Israel Habiskan Uang Rp 11,8 Triliun Per Hari Perang Lawan Iran, Ini Rinciannya

"Saya ingin berbagi cerita singkat. Saya ditanya, mengapa saya tidak hadir di G7 tetapi datang ke SPIEF 2025. Bukan karena saya tidak menghargai G7. Tapi karena saya sudah lebih dulu berkomitmen hadir di forum ini sebelum undangan G7 datang," ujar Prabowo pada acara yang juga dihadiri Presiden Vladimir Putin tersebut.

Presiden menegaskan  kehadirannya di SPIEF bukan bentuk keberpihakan terhadap satu blok tapi lebih kepada konsistensi menghormati agenda yang telah disusun lebih dulu.

"Jadi, jangan ditafsirkan macam-macam," katanya.

Kepala Negara mengatakan bahwa Indonesia sejak dahulu memegang teguh prinsip Non-blok.

Indonesia menghormati dan bersahabat dengan semua negara.

"Prinsip kami sederhana Seribu teman terlalu sedikit, satu musuh terlalu banyak. Kami ingin bersahabat dengan semua pihak. Hanya lewat persahabatan dan kolaborasi kita bisa mencapai kemakmuran bersama," kata Prabowo.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved