Senin, 6 Oktober 2025

Indonesia Semakin Perkasa, Siap Jadi Poros Industri Kemasan Asia Tenggara

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan posisi strategis di jantung ASEAN, menawarkan akses pasar lebih dari 600 juta konsumen.

Penulis: willy Widianto
Istimewa
INDUSTRI KEMASAN - Pameran industri kemasan Paper Chain Southeast Asia Expo + WEPACK Southeast Asia 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada 29–31 Juli 2025. Pameran ini menunjukkan Indonesia jadi poros industri kemasan di Asia Tenggara.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Indonesia semakin mengukuhkan posisinya sebagai pusat pertumbuhan industri kemasan di Asia Tenggara. Momentum ini kian diperkuat dengan rencana penyelenggaraan ajang industri besar, Paper Chain Southeast Asia Expo + WEPACK Southeast Asia 2025, yang akan digelar pada 29–31 Juli 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta.

Dua penyelenggara utama, China National Chemical Information Center (CNCIC) dan RX, menghadirkan lebih dari 300 perusahaan dalam pameran ini. Mereka akan memamerkan teknologi, bahan baku, dan solusi terbaru dari seluruh rantai pasok industri kertas dan kemasan.

"Indonesia berperan penting di industri kemasan dunia, serta memiliki momentum positif, khususnya di segmen-segmen kemasan kertas, kemasan ramah lingkungan, serta kemasan pintar. Momentum ini akan membuka semakin banyak peluang pasar dan ikut menggerakkan pasar di Asia Tenggara, serta bisnis global dalam konteks luas," ujar Alan Li dari RX, penyelenggara WEPACK Southeast Asia dalam pernyataannya, Selasa(10/6/2025).

Lonjakan kebutuhan kemasan karton bergelombang, kemasan pintar, dan kemasan ramah lingkungan sejalan dengan pertumbuhan e-commerce, layanan pengantaran makanan, dan industri farmasi. Pasar kemasan Asia Tenggara diperkirakan tumbuh dengan CAGR sebesar 4 persen selama periode 2021–2026, menurut riset dari konsultan industri internasional.

Baca juga:  Perkuat Ekosistem Kreatif Nasional, Begini Strategi Industri Digital di Indonesia

Indonesia, dengan populasi lebih dari 270 juta jiwa dan posisi strategis di jantung ASEAN, menawarkan akses pasar lebih dari 600 juta konsumen. Ditambah lagi, pertumbuhan ekonomi nasional yang stabil di atas 5% per tahun, menjadikan Indonesia lokasi ideal untuk perluasan jaringan industri kemasan.

Pameran ini akan mengintegrasikan seluruh rantai industri dari hulu ke hilir yakni industri kertas dan pulp ramah lingkungan, mesin produksi dan teknologi cetak kemasan, dan aplikasi kemasan di sektor makanan, minuman, farmasi, hingga e-commerce.

Kemitraan strategis juga telah terjalin dengan berbagai asosiasi industri di Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk ACCI, IPF, dan APKI. Kolaborasi ini memperkuat jaringan bisnis dan membuka peluang investasi lintas negara.

Baca juga: Profil 4 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat yang Dicabut Izinnya oleh Prabowo

Paper Chain Indonesia, yang turut menjadi mitra utama acara ini, adalah satu-satunya pameran khusus untuk industri pulp, kertas, dan kemasan ramah lingkungan di Tanah Air. Dengan dukungan pemerintah serta asosiasi di Indonesia, Vietnam, dan Tiongkok, pameran ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam rantai pasok global.

Acara ini juga sejalan dengan strategi kerja sama ekonomi ASEAN-Tiongkok dan program "Guangdong Trade Global" yang mendukung ekspansi perusahaan asal Tiongkok. Dengan fasilitas dan tunjangan bagi eksibitor, biaya pengembangan pasar menjadi lebih efisien dan terjangkau.

"Kolaborasi ini bukan hanya tentang pameran, tapi membangun ekosistem industri kemasan masa depan yang berkelanjutan di Asia Tenggara," ujar perwakilan CNCIC.

Dengan penyelenggaraan Paper Chain Southeast Asia Expo + WEPACK Southeast Asia 2025, Indonesia menegaskan dirinya sebagai motor utama dalam transformasi industri kemasan yang lebih hijau, efisien, dan terintegrasi di kawasan.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved