Sabtu, 4 Oktober 2025

Komdigi Dukung Penyelenggaraan APSAT 2025, Indonesia Sangat Butuh Konektivitas Satelit

Indonesia membutuhkan konektivitas digital yang kuat untuk mendukung pembangunan dan pertumbuhan ekonomi

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
HO
APSAT 2025- Konferensi pers penyelenggaraan Asia Pacific Satellite Conference (APSAT) 2025 di Jakarta, Senin, 2 Juni 2025. Event ini diselenggarakan oleh Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) dan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri. 

Sekretaris Jenderal ASSI Sigit Jatiputro menambahkan, di event APSAT 2025 pihaknya juga mengundang industri peluncuran satelit untuk memaparkan pengalaman tentang peluncuran satelit beserta pemanfaatan bahan bakar dan material satelit yang ramah lingkungan.

Dia mencontohkan, satelit GEO ketika masa pakainya habis umumnya dibuang ke luar angkasa, tapi satelit LEO yang orbit buminya rendah idealnya bisa ditangkap lagi ketika masa pakainya habis untuk dimusnahkan.

"Saat ini belum ada badan yang memonitor satelit yang mau jatuh ke bumi. "Dari event seperti APSAT 2025 ini kita bisa mendorong dibentuknya badan seperti itu karena itu juga membutuhkan teknologi dan budget. Kita bisa mendorong terbentuknya badan antariksa di Indonesia seperti dulu ada LAPAN. Selama ini ketika ada satelit yang akan jatuh kita memgandalkan informasinya dari luar negeri," beber Sigit.

M. Saiful Hidayat selaku Kepala Biro Conference and Event ASSI menambahkan, APSAT 2025 merupakan event ke-21 kalinya yang diselenggarakan ASSI.

"Praktis selama 3 tahun kami tidak selenggarakan karena pandemi. Kami mulai lagi di 2023 dan sekarang di 2025 dengan para peserta dari luar negeri yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini," ungkap Saiful.

Dia menambahkan, topik yang diangkat di APSAT 2025 masih berhubuhgan dengan tema yang diangkat di APSAT 2023 tentang ekosistem satelit.

"APSAT tahun ini kita dalami, kemana ekosistem satelit akan dibawa, juga tentang perkembangan teknologi satelit yang sangat cepat serta maraknya layanan satelit low orbit. Selama 2 hari penyelenggaraan, total ada 7 sesi diskusi termasuk sesi 2 di hari pertama yang fokus mengulas pasar satelit di Indonesia dengan melibatkan pembicara dari BAKTI, Telkomsat, PSN dan dari Komdigi.

"Hari kedua akan ada bahasan tentang satekit untuk mobility, maritime dan tentang komunitas satelit serta hackaton untuk mencari para talent di industri satelit. (tribunnews/fin)

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved