Kemenko PM Gelar Program Perintis Berdaya untuk Perluas Akses Pasar Pebisnis UKM
Untuk mendukung upaya meningkatkan daya saing UKM, Kemenko PM dalam waktu dekat akan menyelenggarakan program Perintis Berdaya.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persaingan bisnis yang semakin ketat membuat para pebisnis kecil dan menengah atau UKM harus kreatif menciptakan strategi baru agar bisa terus meraih penjualan sekaligus menjangkau pasar lebih luas.
Untuk mendukung upaya meningkatkan daya saing UKM, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) dalam waktu dekat akan menyelenggarakan program Perintis Berdaya.
Perintis Berdaya merupakan kegiatan pelatihan untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM), pekerja kreatif, dan koperasi yang akan berlangsung di Bandung pada 18-20 Juni 2025.
Baca juga: Wamen UMKM Puji Kolaborasi Lintas Sektor Demi Memajukan Ekonomi Pelaku Usaha Mikro
Salah satu modul utama dalam program ini adalah pelatihan mengenai strategi branding, agar pelaku usaha tidak hanya jago dalam promosi, tetapi juga memiliki identitas yang kuat.
UKM dipilih sebagai sasaran program ini karena masih banyak pelaku usaha kecil di Indonesia yang belum memanfaatkan potensi digital secara maksimal, terutama mereka yang berada di luar kota besar.
Data tahun 2024 menunjukkan 35 persen UMKM belum memanfaatkan teknologi digital secara optimal. Di sisi lain, pertumbuhan bisnis UKM yang sudah terhubung ke e-commerce dan media sosial jauh lebih baik dibandingkan dengan yang sama-sekali belum terhubung.
Jumlah UMKM di Indonesia diperkirakan mencapai 64 juta unit usaha per awal 2025.
Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, menegaskan pentingnya menjadikan literasi digital sebagai bagian dari strategi pemberdayaan ekonomi nasional.
“Melalui pelatihan dan pendampingan yang terstandar, kami ingin memastikan pelaku UMKM mendapatkan akses yang setara terhadap pengetahuan dan peluang digital,” ujar Muhaimin dalam siaran pers, Kamis (22/5/2025).
Ia menjelaskan, digitalisasi bukan sekadar soal teknologi, tetapi tentang membuka akses terhadap pasar dan meningkatkan daya saing, baik di tingkat lokal maupun global.
UKM Diajari Strategi Branding
Di program Perintis Berdaya, UKM akan diajari strategi membuat branding usahanya dan produk yang dipasarkannya agar makin mengena di hati konsumen/pembeli mengingat selera masyarakat (konsumen) kini terus berubah.
Yang diingat konsumen saat ini bukan yang paling murah, tapi yang paling bermakna. Strategi branding diyakini bisa menjadi cara ampuh bagi UKM membangun hubungan emosional dengan pasar.
Baca juga: Menteri UMKM Persilakan Aparat Hukum Proses Aduan Kasus Ayam Goreng Widuran
Ada 2 UKM kreatif yakni The Hallway Space di Kota Bandung dan Photoplace Indonesia di Kota Bogor yang menjadi contoh UKM yang sukses menjalankan strategi branding mereka.
Kedua UKM tersebut dapat membuktikan bahwa identitas merek yang kuat adalah modal utama untuk tumbuh, meluas, dan menciptakan pengalaman yang berarti.
Bisnis kreatif The Hallway Space di Bandung mampu mengubah pasar tradisional menjadi destinasi gaya hidup warga Bandung. Mereka mengawalinya dengan memikirkan strategi bagaimana jika ruang kosong di pasar bisa jadi tempat tumbuhnya merek-merek lokal.
Pemilik House of Local Footwear sekaligus Co-Founder dari The Hallway Space Rilly Robi kemudian merealisasikannya dengan menjadikan lantai dua Pasar Kosambi Bandung sebagai rumah bagi UKM kreatif.
Sejak awal, UKM ini tidak semata menjual ruang, tetapi membangun cerita.
Lewat branding "Nongkrong di Pasar," tempat ini bukan sekadar lokasi, tapi menjadi pengalaman. Ada pameran, nobar, diskusi, semua dikemas dalam semangat pasar sebagai ruang hidup.
"Dulu orang ke pasar untuk belanja kebutuhan. Sekarang, orang datang ke pasar untuk nongkrong, ngopi, foto-foto, dan menikmati suasana. Buat kami, itu keberhasilan branding yang bukan sekadar mengubah ruang, tapi cara pandang." ungkap Rilly Robi Jumat (30/5/2025).
Begitu juga dengan cerita sukses UKM Photoplace Indonesia di Bogor. Mereka sukses menjual pengalaman, bukan sekadar tempat berfoto.
Marketing Manager Photoplace Indonesia Isni Suci Nuranisa mengatakan, bisnis UKM-nya dirintis dari sudut kecil sebuah coffee shop di Bogor bernama Et Al Coffee, sebuah wahana photobox yang awalnya hanya tambahan hiburan bagi pengunjung.
Saat ini bisnis UKM ini berkembang menjadi bisnis sendiri yakni Photoplace Indonesia dengan filosofi branding yang kuat, yaitu memberikan pengalaman otentik dalam sebuah 'tempat foto'.
Di tengah kompetisi photobox yang menjamur, mereka mampu menyiapkan detail, mulai dari design photobox, design background foto yang disesuaikan dengan tema, hingga pencahayaan dan hasil foto yang sesuai ekspektasi.
"Buat kami, photobox bukan cuma tempat ambil gambar, tapi ruang kecil yang bisa jadi kenangan. Dari suasana sampai hasil foto, semua kami desain supaya orang merasa punya pengalaman, bukan cuma file digital." ujar Isni Suci Nuranisa.
Bisnis Photoplace Indonesia kini berkembang menjadi 43 outlet di Jawa dan Bali, dan berada di coffee shop hingga pusat perbelanjaan.
Usaha yang digeluti ini bahkan juga disewa untuk wedding dan event brand ternama.
Isni juga menekankan pentingnya riset pasar dalam mengelola bisnis ini. "Kalau kita tahu siapa target pasarnya, semua langkah setelahnya jadi lebih jelas, mulai dari bentuk produk, harga, sampai cara komunikasinya," ujarnya.
Dari cerita sukses 2 UKM di atas, terlihat bahwa branding bukan soal desain feeds yang senada atau logo yang cantik. Branding adalah pondasi strategi.
Tanpa pemahaman tentang siapa target pasar, produk seperti apa yang dijual, dan nilai apa yang dibawa, maka promosi hanya akan menghasilkan impresi sesaat.
Seperti dilakukan The Hallway Space, mereka konsisten menyampaikan identitas "nongkrong di pasar" lewat seluruh kegiatannya, baik offline maupun online. Strategi ini juga mampu mengubah perilaku konsumen
"Banyak yang mengira branding itu soal visual. Padahal, branding itu strategi-bagaimana kita membentuk persepsi, membangun koneksi, dan menciptakan loyalitas, bukan sekadar menarik perhatian sesaat," ujar Rilly Robi, Co-Founder The Hallway Space. (tribunnews/fin)
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Statement Kontroversial dan Besarnya Gaji-Tunjangan Anggota DPR RI, Cak Imin: Bakal Dievaluasi |
![]() |
---|
Ketua Umum PKB Ajak Semua Pihak Bersatu di Bawah Kepemimpinan Prabowo untuk Atasi Masalah Bangsa |
![]() |
---|
Prestasi vs Kontroversi Menteri dan Wakil Menteri yang Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo |
![]() |
---|
Cak Imin Dedikasikan Anugerah Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden Prabowo untuk Masyarakat |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Wakil Menteri yang Dapat Tanda Kehormatan dari Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.