Jumat, 3 Oktober 2025

Pemahaman Jaminan Sosial akan Masuk Kurikulum Pendidikan

Pemerintah berencana memasukkan pemahaman tentang sistem jaminan sosial ke dalam kurikulum pendidikan nasional. 

Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI (Menko PM) saat ditemui awak media di Kawasan Kampus Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Jawa Timur, Kamis (14/8/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemerintah berencana memasukkan pemahaman tentang sistem jaminan sosial ke dalam kurikulum pendidikan nasional. 

Langkah ini bertujuan untuk membangun kesadaran sejak dini mengenai pentingnya perlindungan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin, menyampaikan bahwa materi tentang jaminan sosial akan mulai diajarkan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga perguruan tinggi.

“Ya, akan masuk kurikulum. Kita harap bukan hanya di perguruan tinggi, tapi juga di SMA. Ilmu tentang sistem jaminan sosial nasional perlu dikembangkan agar SDM kita semakin tangguh,” ujar Cak Imin usai menghadiri Grand Launching Penguatan Ekosistem Jaminan Sosial Melalui Pendidikan di Universitas Airlangga, Surabaya, Kamis (14/8/2025).

Baca juga: Peserta BPJS Kesehatan Kini Bisa Lunasi Tunggakan Iuran Lewat Program New REHAB 2.0

Jaminan Sosial dalam UU SJSN

Indonesia saat ini memiliki dua produk utama jaminan sosial yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu:

  • BPJS Kesehatan
  • BPJS Ketenagakerjaan

Cak Imin menekankan bahwa dunia pendidikan merupakan ekosistem strategis dalam memperkuat pemahaman dan pengembangan sistem jaminan sosial. 

Melalui kurikulum yang terintegrasi, siswa dan mahasiswa akan belajar tentang peran negara dalam menjamin kesehatan dan ketenagakerjaan warganya.

“Kami berharap universitas, akademisi, dan ilmuwan menjadi bagian dari ekosistem yang memperkuat jaminan sosial nasional,” tambahnya.

Peran Riset dan Inovasi Teknologi

Lebih lanjut, Cak Imin menyebutkan bahwa civitas akademika dan para pakar pendidikan akan berkontribusi melalui riset dan pengembangan teknologi untuk mendukung sistem jaminan sosial yang adaptif terhadap tantangan zaman.

“Ekosistem baru ini akan tumbuh melalui pendidikan. Dari sana lahir ilmu pengetahuan, inovasi, dan kemajuan teknologi,” jelasnya.

BPJS Kesehatan: Asuransi Sosial Raksasa

Cak Imin juga menyoroti pencapaian BPJS Kesehatan yang kini telah mencakup hampir 280 juta peserta, menjadikannya salah satu penyedia asuransi kesehatan terbesar di dunia.

“Kita bersyukur sistem jaminan sosial nasional kita semakin baik. BPJS Kesehatan sudah mencakup 280 juta orang. Ini adalah layanan jaminan kesehatan raksasa,” ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan BPJS Kesehatan membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk generasi muda yang memahami dan terlibat aktif dalam sistem jaminan sosial.

“BPJS Kesehatan adalah asuransi sosial yang sangat besar. Kesuksesannya bergantung pada peran banyak orang,” tutup Cak Imin.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved