Minggu, 5 Oktober 2025
Tujuan Terkait

Kemenko PM Gelar Program Perintis Berdaya untuk Perluas Akses Pasar Pebisnis UKM

Untuk mendukung upaya meningkatkan daya saing UKM, Kemenko PM dalam waktu dekat akan menyelenggarakan program Perintis Berdaya.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
Irwan Rismawan/Tribunnews.com
UKM SEKTOR KREATIF - Ilustrasi pengunjung melihat produk UMKM di salah satu booth di acara Peringatan HUT ke-77 Koperasi di Gedung SMESCO, Jakarta, Jumat (12/7/2024). Program Perintis Berdaya yang diselenggarakan Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat akan melatih UKM menjalankan strategi branding.  

Bisnis kreatif The Hallway Space di Bandung mampu mengubah pasar tradisional menjadi destinasi gaya hidup warga Bandung. Mereka mengawalinya dengan memikirkan strategi bagaimana jika ruang kosong di pasar bisa jadi tempat tumbuhnya merek-merek lokal.

Pemilik House of Local Footwear sekaligus Co-Founder dari The Hallway Space Rilly Robi kemudian merealisasikannya dengan menjadikan lantai dua Pasar Kosambi Bandung sebagai rumah bagi UKM kreatif.

Sejak awal, UKM ini tidak semata menjual ruang, tetapi membangun cerita.

Lewat branding "Nongkrong di Pasar," tempat ini bukan sekadar lokasi, tapi menjadi pengalaman. Ada pameran, nobar, diskusi, semua dikemas dalam semangat pasar sebagai ruang hidup.

"Dulu orang ke pasar untuk belanja kebutuhan. Sekarang, orang datang ke pasar untuk nongkrong, ngopi, foto-foto, dan menikmati suasana. Buat kami, itu keberhasilan branding yang bukan sekadar mengubah ruang, tapi cara pandang." ungkap Rilly Robi Jumat (30/5/2025).

Begitu juga dengan cerita sukses UKM Photoplace Indonesia di Bogor. Mereka sukses menjual pengalaman, bukan sekadar tempat berfoto.

Marketing Manager Photoplace Indonesia Isni Suci Nuranisa mengatakan, bisnis UKM-nya dirintis dari sudut kecil sebuah coffee shop di Bogor bernama Et Al Coffee, sebuah wahana photobox yang awalnya hanya tambahan hiburan bagi pengunjung.

Saat ini bisnis UKM ini berkembang menjadi bisnis sendiri yakni Photoplace Indonesia dengan filosofi branding yang kuat, yaitu memberikan pengalaman otentik dalam sebuah 'tempat foto'.

Di tengah kompetisi photobox yang menjamur, mereka mampu menyiapkan detail, mulai dari design photobox, design background foto yang disesuaikan dengan tema, hingga pencahayaan dan hasil foto yang sesuai ekspektasi.

"Buat kami, photobox bukan cuma tempat ambil gambar, tapi ruang kecil yang bisa jadi kenangan. Dari suasana sampai hasil foto, semua kami desain supaya orang merasa punya pengalaman, bukan cuma file digital." ujar Isni Suci Nuranisa.

Bisnis Photoplace Indonesia kini berkembang menjadi 43 outlet di Jawa dan Bali, dan berada di  coffee shop hingga pusat perbelanjaan.

Usaha yang digeluti ini bahkan juga disewa untuk wedding dan event brand ternama.

Isni juga menekankan pentingnya riset pasar dalam mengelola bisnis ini.  "Kalau kita tahu siapa target pasarnya, semua langkah setelahnya jadi lebih jelas, mulai dari bentuk produk, harga, sampai cara komunikasinya," ujarnya.

Dari cerita sukses 2 UKM di atas, terlihat bahwa branding bukan soal desain feeds yang senada atau logo yang cantik. Branding adalah pondasi strategi. 

Tanpa pemahaman tentang siapa target pasar, produk seperti apa yang dijual, dan nilai apa yang dibawa, maka promosi hanya akan menghasilkan impresi sesaat.

Halaman
123

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved