BP Taskin Dorong Pemberdayaan Ekonomi Berbasis Masjid untuk Turunkan Kemiskinan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Nanik S. Deyang menegaskan komitmen lembaganya untuk memperkuat model pemberdayaan ekonomi  masyarakat salah satunya yang berbasis komunitas keagamaan.

"Ini sebagai bagian dari strategi nasional pengurangan angka kemiskinan secara berkelanjutan," katanya Senin, (19/5/2025).

Ia mencontohkan Masjid At Thohir di Cimanggis, Depok, Jawa Barat yang ia kunjungi pada Sabtu 17 Mei lalu. DKM masjid tersebut membentuk Paguyuban UMKM yang diisi oleh warga sekitar masjid. 

Baca juga: Prabowo Serukan Kepemimpinan Jujur, Kunci Kebangkitan Negara Islam dari Kemiskinan dan Ketimpangan

Inisiatif yang muncul dari DKM Masjid At Thohir tersebut telah meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

"Sejak 2022 lalu, 37 pelaku UMKM, yang sebagian besar merupakan warga sekitar masjid, telah difasilitasi untuk berjualan secara tertata di halaman masjid menggunakan tenda portable, menggantikan praktik sebelumnya yang bersifat keliling dan informal," katanya.

Dengan dibentuk paguyuban, rata-rata omzet harian pedagang mencapai Rp1 juta dan meningkat hingga Rp2-3 juta pada akhir pekan. 

BP Taskin, kata dia,akan terus melakukan pendampingan dan mendorong adanya kolaborasi antara pengurus DKM dengan Dinas terkait guna memberikan pelatihan kewirausahaan dan peningkatan keterampilan. 

Sehingga tempat ibadah tidak hanya berfungsi sebagai pusat peribadatan, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi warga.

"Inisiatif serupa diharapkan dapat direplikasi di berbagai wilayah sehingga dapat  menurunkan angka kemiskinan secara terukur dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat bawah," pungkasnya.