Senin, 29 September 2025

Pemerintah Mau Impor 184 Ribu Sapi Hidup untuk Digemukkan di Dalam Negeri

Jika impor daging sapi beku terus diberlakukan, akan berdampak pada peternak sapi di dalam negeri. Mereka bisa mengalami kerugian.

Endrapta Pramudhiaz/Tribunnews
IMPOR SAPI BAKALAN - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan ketika konferensi pers di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025). Pemerintah akan menambahkan impor sapi bakalan sebanyak 184 ribu ton. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia berencana mengimpor 184 ribu ekor sapi bakalan untuk digemukkan di dalam negeri.

Dengan penambahan ini, total impor sapi tahun ini akan mencapai 534 ribu ekor. Sebelumnya, kuota impor sapi hidup ditetapkan sebanyak 350 ribu ekor.

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, pemerintah akan menghentikan impor sapi beku karena memilih untuk mengimpor sapi bakalan.

Baca juga: Peternak Sapi Perah Sumedang Pasok Susu untuk Program Makan Bergizi Gratis di CimahiĀ 

"Pilihannya ada dua. Kalau pilih sapi penggemukkan, maka harus dihentikan dong bekunya. Enggak bisa dua-duanya," kata Zulhas, sapaan akrabnya, ketika konferensi pers di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2025).

Menurut dia, jika impor daging sapi beku terus diberlakukan, akan berdampak pada peternak sapi di dalam negeri. Mereka bisa mengalami kerugian.

Zulhas menilai impor sapi bakalan memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.

Proses penggemukan sapi akan melibatkan banyak pihak di dalam negeri, mulai dari peternak hingga petani rumput dan jagung sebagai penyedia pakan.

Sementara itu, jika mengimpor daging sapi beku memang lebih murah, tapi dagingnya akan dijual langsung tanpa ada proses yang melibatkan petani atau peternak lokal.

"Kalau sapi penggemukkan itu kan kita beli sapinya kecil, digemukkan 6 bulan sampai 1 tahun. Itu ada petaninya, ada petani rumput, ada peternak jagung. Jadi banyak yang terlibat. Tapi kalau impor daging sapi beku enggak ada nilai tambahnya. Beli beku dagingnya di sana, masuk sini langsung jual," ujar Zulhas.

Zulhas yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) menyampaikan bahwa ke depan pemerintah mungkin akan menghapus sistem kuota impor sapi bakalan.

Ia memandang, kalau memang ke depannya pemerintah akan fokus pada impor sapi bakalan, lebih baik tidak usah dibatasi lagi kuotanya.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan