Sabtu, 4 Oktober 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Menko Airlangga Klaim Negosiasi Tarif Impor AS Tak Ganggu Swasembada Pangan

Airlangga menyebut bahwa Indonesia akan meningkatkan impor sektor energi seperti LPG, fruit oil dan gasolin dari Amerika Serikat.

Istimewa
NEGOSIASI TARIF RESIPROKAL - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat pertemuan dengan pejabat Amerika Serikat negosiasi terkait tarif resiprokal. Pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah menyepakati penyelesaian negosiasi terkait tarif resiprokal dalam jangka waktu 60 hari ke depan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, upaya negosiasi kebijakan tarif impor antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) tidak akan menganggu program swasembada pangan.

Sebab menurutnya, peningkatan impor yang akan dilakukan untuk beberapa komoditas seperti soya bean, gandum dan soya bean milk ini memang sejatinya sudah menjadi komoditas impor sejak lama meskipun bukan hanya dari AS.

"Kami tidak akan mengganggu program swasembada, sehingga swasembada pangan sama sekali tidak terganggu dengan apa yang direncanakan dibeli dari Amerika Serikat," ucap Airlangga dalam Konferensi Pers secara virtual, Jumat (18/4/2025).

Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Indonesia-AS Sepakat Selesaikan Negosiasi Tarif Resiprokal dalam 60 Hari

"Karena selama ini baik itu gandum, soya bean maupun soya bean milk, kita juga impor, tetapi tidak hanya dari Amerika Serikat, tetapi juga dari Australia, dari Ukraine, dan beberapa negara lain," imbuhnya menegaskan.

Sebelumnya, Airlangga menyebut bahwa Indonesia akan meningkatkan impor sektor energi seperti LPG, fruit oil dan gasolin dari Amerika Serikat. Hal ini sebagai upaya negosiasi tarif perdagangan yang ditawarkan Indonesia untuk Amerika Serikat.

Airlangga bilang, Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika dan berencana untuk membeli produk-produk agrikultur seperti gandum, soya bean dan soya bean milk.

"Kemudian Indonesia juga memfasilitasi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang selama ini beroperasi di Indonesia, dan tentunya ada hal-hal yang terkait dengan perizinan dan insentif yang dapat diberikan," terang Airlangga.

Pada negosiasi tersebut, Indonesia turut menawarkan kerjasama terkait dengan sektor critical mineral. Airlangga bilang, Indonesia akan mempermudah produk impor dari Amerika Serikat termasuk produk hortikultura.

"Kemudian seperti dalam kerjasama antar negara di sektor investasi, Indonesia mendorong agar investasi dilakukan secara business to business," jelas Airlangga.

Di sisi lain, Airlangga berharap dengan kehadiran Indonesia dalam negosiasi tarif perdagangan ini, bisa menciptakan keadilan baik untuk perdagangan dalam negeri maupun secara bilateral.

"Kami berharap bahwa situasi daripada perdagangan yang kita kembangkan bersifat adil dan berimbang," tutur dia.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved