Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Kebijakan Impor Diminta Selektif Agar Tak Melemahkan Industri Dalam Negeri
Di tengah perkembangan situasi ekonomi global yang tengah berlangsung, pemerintah diminta agar pemerintah cermat mengambil kebijakan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Anggota DPR RI Muhammad Kholid mengatakan, pentingnya bagi pemerintah Indonesia untuk merumuskan kebijakan ekonomi secara terukur dengan tetap mengedepankan kepentingan nasional.
Terutama, menurut Kholid, di tengah perkembangan situasi ekonomi global yang tengah berlangsung. Dia meminta agar pemerintah cermat mengambil kebijakan.
"Kita menginginkan agar setiap kebijakan yang diambil pemerintah dalam menghadapi dinamika ekonomi global benar-benar mempertimbangkan kepentingan nasional. Ini penting agar stabilitas ekonomi domestik tetap terjaga," ujar Kholid saat dikonfirmasi, Sabtu (18/4/2025).
Baca juga: Tesla Tunda Impor Komponen Cybercab dari China akibat Tarif Impor AS, Target Penjualan Tak Tercapai
Salah satu sektor yang menjadi perhatian Kholid adalah kebijakan impor. Dia menegaskan bahwa regulasi impor harus dijalankan secara selektif agar tidak melemahkan industri dalam negeri.
"Tidak semua sektor harus dibuka untuk impor. Kita harus selektif, terutama dalam memilih sektor-sektor yang justru bisa mendukung dan mendorong kinerja industri ekspor nasional," katanya.
Kholid berujar, impor diperbolehkan, asal mendukung penguatan industri ekspor. Dia menekankan pentingnya peningkatan penerimaan perpajakan secara signifikan.
Menurutnya, peningkatan pendapatan negara dari sektor perpajakan sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang lebih ekspansif ke depan.
"Dengan tantangan pembangunan ke depan yang semakin besar, kita membutuhkan dorongan fiskal yang kuat. Oleh karena itu, penerimaan perpajakan harus terus ditingkatkan secara signifikan," tutupnya.
Dia mendorong kebijakan ekonomi yang tidak hanya responsif terhadap dinamika global, tetapi juga berpihak pada penguatan ekonomi nasional dan kemandirian bangsa.
Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Trump Merasa 'Ditampar' saat India, Rusia, dan China Lakukan Pertemuan, Langsung Beri Peringatan |
---|
Trump Tolak Tawaran Manis India: Tarif Nol Persen Tak Lagi Berarti, Sudah Terlambat! |
---|
Industri Otomotif Kehilangan 51.500 Lapangan Kerja Akibat Tekanan Tarif Dagang |
---|
Trump Murka, Siap Gugat ke Mahkamah Agung Usai Tarif Dagang Andalannya Dinyatakan Ilegal |
---|
Acuhkan Ancaman Tarif Trump, India Tingkatkan Ekspor Minyak dari Rusia |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.