Pengamat: Panen Raya Padi 2025 Layak Diapresiasi
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional periode Januari–Maret mencapai 62,00 persen.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengamat kebijakan publik dari Spora Communication, Dr. Rizky Fajar Meirawan, menilai capaian panen raya padi di beberapa bulan pertama 2025 layak mendapat apresiasi publik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi beras nasional periode Januari–Maret mencapai 62,00 persen.
Angka ini diperkirakan akan bertambah signifikan apabila dihitung hingga Januari–Mei, dengan proyeksi sebesar 16,62 juta ton atau naik 1,83 juta ton (12,40 persen) dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 14,78 juta ton.
Ini menjadi capaian tertinggi dalam tujuh tahun terakhir dan mencerminkan pemulihan signifikan di sektor pertanian.
Menurutnya, keberhasilan ini mencerminkan kinerja Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
“Saya kira memang wajar Mentan Amran mendapat tingkat kepuasan publik tertinggi. Beliau berhasil memenuhi kebutuhan pupuk yang naik 100 persen, memangkas birokrasi yang berbelit dan menjaga produktivitas pangan nasional di tengah tantangan El Nino,” ujar Rizky dikutip dari siaran pers, Rabu, 16 April 2024.
Ia juga menyoroti upaya Kementerian Pertanian mengimplementasikan program pompanisasi dan pipanisasi untuk mengatasi kekeringan untuk meningkatkan produksi.
“Jika tren ini berlanjut, saya optimis swasembada pangan bisa tercapai dalam waktu dekat. Kinerja Mentan Amran sangat konkret dan berdampak,” kata dia.
Panen raya padi serentak di 14 provinsi dinyatakan sukses.
Total produksi gabah kering panen (GKG) periode Januari–Mei diperkirakan akan mencapai 28,85 juta ton, naik 3,18 juta ton atau 12,40 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 25,66 juta ton.
Baca juga: Peneliti LPEM UI Dukung Langkah Bulog, Petani Jangan Jual Gabah Setengah Panen
Capaian tersebut dinilai sebagai bukti nyata kinerja yang terukur, responsif, dan berpihak kepada petani.
Presiden Prabowo Subianto, yang turut hadir dalam panen raya tersebut, menyampaikan apresiasi khusus kepada Mentan Amran atas kerja keras dan dedikasinya.
“Menteri Pertanian kerja sangat keras. Tiap kali saya cari beliau, selalu ada di sawah, ada di daerah. Satu hari di Kalimantan Barat, besoknya di Merauke, lalu di Lampung. Alhamdulillah, sekarang kita lihat hasilnya,” kata Prabowo, Senin (7/4/2025).
Menurut Amran, lonjakan produksi padi merupakan hasil dari serangkaian kebijakan strategis seperti percepatan tanam, distribusi pupuk dan benih unggul, modernisasi pertanian, bantuan petani, revitalisasi irigasi, hingga pengendalian impor pangan.
Baca juga: Pakar Pangan Universitas Brawijaya Rekomendasikan Panen Padi Tepat Waktu: Jangan Terburu-buru
“Capaian ini adalah hasil kerja bersama dan arahan langsung Presiden Prabowo. Kami ingin pastikan petani mendapatkan dukungan maksimal dan negara hadir saat dibutuhkan,” ujar Amran.
Dia mengatakan, serapan gabah oleh Bulog naik drastis hingga 2.000 persen, dari 35.000 ton menjadi 800.000 ton—tertinggi sejak tahun 2015.
Kebijakan penetapan Harga Pokok Penjualan (HPP) gabah sebesar Rp 6.500 per kilogram juga dinilai sebagai insentif penting yang memperkuat daya beli petani dan semangat mereka di tengah tantangan perubahan iklim global.
Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI), yang menempatkannya sebagai menteri dengan tingkat kepuasan publik 89,4 persen berdasar survei pada 20–28 Januari 2025 terhadap 1.220 responden.
Panglima TNI Panen Raya Padi Seluas 80 Hektare di Sumut, Dukung Program Ketahanan Pangan Nasional |
![]() |
---|
FAO: Lonjakan Produksi Beras Indonesia Tertinggi Kedua di Dunia, Pasar Global Tertekan |
![]() |
---|
Cetak Sejarah Baru, Lembaga Pangan Dunia Prediksi Produksi Beras Indonesia Capai 35,6 Juta Ton |
![]() |
---|
Cetak Sejarah Baru, FAO Prediksi Produksi Beras Indonesia Tembus 35,6 Juta Ton |
![]() |
---|
Produksi Beras Nasional Diperkirakan Tembus 21,76 Juta Ton Hingga Juli 2025, Meningkat 14,49 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.