Senin, 29 September 2025
Tujuan Terkait

Panen Raya di Merauke, Haji Isam Dinilai Bisa Terjemahkan Misi Ketahanan Pangan Prabowo

Panen padi yang menghasilkan sekitar 2,8 ton per hektare itu ternyata tidak menggunakan teknologi modern.

Penulis: Erik S
Editor: Hasanudin Aco
ist
KETAHANAN PANGAN - Pengusaha asal Kalimantan Selatan Haji Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam bersama Presiden Prabowo Subianto. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kiprah pengusaha asal Kalimantan Selatan Haji Andi Syamsuddin Arsyad yang akrab disapa Haji Isam dalam sejumlah program pemerintah, khususnya di bidang pertanian dan  ketahanan pangan, dinilai bisa menjadi inspirasi buat para pengusaha besar nasional.  

Demikian hal itu disampaikan oleh Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah.

Ia menanggapi keberhasilan panen perdana padi di Distrik Wanam, Merauke, Papua Selatan pada Mei ini, yang tak lepas dari peran besar Haji Isam.

“Harus jujur diakui, program swasembada pangan dengan menanam satu juta hektar padi di Merauke yang baru dipanen bulan Mei ini sangat mengejutkan. Kenapa? Karena banyak orang yang mengaku pesimistis terhadap program tersebut, apalagi ditanam di wilayah Papua, bukan Jawa atau Sumatera,” katanya, Senin (26/5/2025).

Menurut Toto, panen padi yang menghasilkan sekitar 2,8 ton per hektare itu ternyata tidak menggunakan teknologi modern.

Kecuali saat pembukaan lahan yang menggunakan sekitar 2000 eskavator yang dipesan Haji Isam dari China.

“Saya kira semua orang, termasuk pakar pertanian, awalnya pesimistis bahwa Papua bisa dijadikan lumbung pangan nasional untuk menanam padi. Faktanya, program ini berhasil dan telah membuat Indonesia memiliki stok beras berlimpah dengan tak lagi impor,” ungkapnya.


Toto berpendapat, keberhasilan tersebut harus diakui, salah satunya ada peran tangan dingin Haji Isam yang dari semula mengaku sudah siap dengan segala risiko, karena tidak berpikir untung rugi.

Kecuali murni hanya untuk kepentingan nasional, termasuk ikut serta dalam membuka lapangan kerja.

Menurut Toto, peran besar yang disumbangkan Bos Jhonlin Grup kelahiran 1 Januari 1997 itu idealnya mampu menginspirasi para pengusaha besar nasional lainnya.

Termasuk, dalam kontek kemampuan Haji Isam dalam menerjemahkan misi Prabowo dalam hal ketahanan pangan nasional. 

Dengan demikian wajar, lanjut Toto, Presiden Prabowo Subianto memberi apresiasi khusus kepada Haji Isam karena ketulusannya, kesungguhannya, dan kepeduliannya terhadap bangsa dan negara melalui kesediaannya mengambil peran besar dalam mewujudkan lumbung pangan nasional.

“Indonesia ke depan butuh banyak pengusaha besar seperti Haji Isam. Dan saya melihat Pak Prabowo sedang memberi ruang untuk tumbuh dan berkembangnya pengusaha-pengusaha besar yang peduli dan memiliki semangat nasionalisme yang kuat seperti haji Isam,” tuturnya.

Toto mencontohkan, sikap Presiden Prabowo yang selalu mengundang Haji Isam untuk hadir dalam berbagai momen penting nasional seperti jumpa dengan Bill Gates dan lain-lain.

“Sikap Prabowo seperti itu harus dimaknai sebagai pesan bahwa Indonesia butuh pengusaha besar yang punya nasionalisme dan peduli terhadap nasib bangsa ini. Bukan pengusaha rakus yang hanya berpikir untung dengan mengeruk sebanyak-banyaknya uang negara,” kata Toto menegaskan.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan