Senin, 29 September 2025

Trump Terapkan Tarif Timbal Balik

Hadapi Tarif Impor Trump, Prabowo Minta Ekonomi RI Harus Berdiri di Atas Kaki Sendiri

Pemerintah memastikan perlu kritik agar lebih waspada dalam mengatasi berbagai situasi yang ada saat ini, terlebih usai tarif impor.

Foto Tangkapan Layar
SARASEHAN EKONOMI - Presiden Prabowo Subianto saat memberikan sambutan pada acara Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025). /Youtube: Sekretariat Presiden 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto mengungkap gejolak ekonomi dunia yang sedang terjadi disebabkan oleh negara dengan ekonomi kuat tiba-tiba mengubah kebijakan tarif impor.
 
"Apa yang terjadi sekarang, goncangan dunia akibat negara ekonominya terkuat membuat kebijakan-kebijakan yang memberikan peningkatan tarif yang begitu tinggi kepada banyak negara. Ini bisa dikatakan menimbulkan ketidakpastian dunia, banyak negara yang cemas," kata Prabowo dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri, Sudirman, Jakarta, Selasa (8/4/2025).

Lebih lanjut Presiden mengingatkan, Indonesia harus mampu membangun ekonomi berdasarkan potensi yang dimiliki.

Baca juga: Goldman Sachs Minta Warga AS Waspada, Sebut Resesi Bakal Naik Jadi 45 Persen Imbas Tarif Impor Trump

Layaknya yang selalu dilakukan oleh para pendiri bangsa, dimana Indonesia harus bisa berdiri di atas kaki sendiri dalam membangun ekonomi.

"Sebenarnya pendiri-pendiri bangsa kita sejak dulu, termasuk saya, sejak dulu saya sudah mengingatkan, mari kita bangun ekonomi kita dengan sasaran berdiri di atas kaki kita sendiri," imbuhnya.

Oleh karenanya, mengantisipasi perkembangan situasi saat ini, Prabowo mengundang berbagai ekonom dan tokoh penting untuk mengurai situasi yang tengah terjadi.

"Saya mengundang beberapa tokoh dalam pengelolaan ekonomi kita untuk menyampaikan kondisi ekonomi apa adanya. Mereka akan paparkan dan kita buka kesempatan untuk tanggapan, sanggahan, pertanyaan kita terbuka," ucapnya.

Pemerintah memastikan perlu kritik agar lebih waspada dalam mengatasi berbagai situasi yang ada saat ini, terlebih usai tarif impor yang Donald Trump terapkan.

"Di zaman sekarang, pemimpin harus terbuka untuk masukan. Kita tidak anti kritik, kita malah suka kritik. Kritik itu membantu kita, membuat kita lebih aware, lebih waspada. Jadi kritik itu bagus menurut saya, tapi kalau suatu program untuk menciptakan suatu kondisi yang tidak rasional ini harus terus diadakan istilahnya klarifikasi dan penjelasan," ucap Presiden.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan