Sabtu, 4 Oktober 2025

Dorong Ekonomi Sirkular, Sampah Plastik di Maluku Utara Jadi Sumber Penghasilan Masyarakat

Kegiatan ekspor sampah plastik keluar Maluku Utara, merupakan tindaklanjut kerja sama Provinsi Maluku Utara dan Containder.

handout
SAMPAH PLASTIK - Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda memimpin langsung penimbangan dan pengiriman sampah plastik di Kota Ternate berjumlah 300 kg untuk dijual ke daerah lain. Partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini.  

 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sampah plastik yang ada di Maluku Utara, mulai ditangani secara baik agar bisa dijual ke luar daerah. Kegiatan ekspor sampah plastik keluar Maluku Utara, merupakan tindaklanjut kerja sama Provinsi Maluku Utara dan Containder.

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda memimpin langsung proses penimbangan dan pengiriman sampah plastik di Kota Ternate berjumlah 300 kg, dan apabila digabungkan dengan yang terkumpul dari kabupaten lain di Malut, totalnya mencapai hingga 13 ton per bulan.

Sampah yang terkumpul ini kemudian akan diekspor dan dijual ke pembeli di luar Malut, dan menjadi sumber penghasilan untuk masyarakat.

Field Manager CONTAINDER Maluku Utara, Chicko Mole, menyampaikan, partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci keberhasilan program. 

“Keterlibatan langsung masyarakat dalam kegiatan ini membuktikan bahwa kita semua memiliki tanggung jawab bersama untuk menjaga lingkungan. Ekonomi sirkular yang diterapkan akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekaligus menjaga kebersihan lingkungan,” tegas Chicko dikutip Senin (24/3/2025).

Sherly Tjoanda menyampaikan apresiasi terhadap semangat dan partisipasi masyarakat dalam mendukung kegiatan tersebut.

"Sampah yang biasanya dianggap sebagai masalah, kini bisa menjadi sumber ekonomi baru bagi warga. Mari terus berkolaborasi dan berinovasi agar visi Maluku Utara yang bersih, indah, dan sejahtera bisa terwujud secara nyata,” ujar Sherly. 

Founder sekaligus CEO Containder, Billy Mambrasar, menegaskan, mereka akan terus meningkatkan kapasitas pengolahan sampah, termasuk pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mendukung proses pemilahan dan pengolahan yang lebih efektif dan efisien.

Baca juga: Atasi Lonjakan Sampah Plastik, Begini Strategi Industri Perkuat Ekosistem Pengelolaan di Hilir

"Kami optimistis, program ini akan membawa perubahan nyata di Maluku Utara. Dengan dukungan penuh dari Ibu Gubernur dan partisipasi masyarakat yang semakin meningkat, kami yakin provinsi ini bisa menjadi contoh nasional dalam pengelolaan sampah secara terintegrasi," tutur Billy.

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved