Di Harvard Business School, Presdir Sampoerna Bicara Hilirisasi untuk Dukung Pertumbuhan Ekonomi
Ivan Cahyadi, mengungkap strategi keberhasilan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif dan berkelanjutan.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia telah mencanangkan target pertumbuhan ekonomi 8 persen di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Guna merealisasikan target tersebut, hilirisasi menjadi satu visi yang terus digenjot implementasinya. Industri tembakau merupakan contoh baik dari industri hilirisasi yang sukses di Indonesia.
Sementara contoh perusahaan yang sukses melakukan hilirisasi industri tembakau dari hulu hingga hilir adalah PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).
Baca juga: Perayaan 10 Tahun Sampoerna Academy Hadirkan Diskon Biaya Sekolah hingga Rp 59 Juta
Di hulu, Sampoerna bermitra dengan lebih dari 22.000 petani tembakau dan cengkih lokal, memastikan bahan baku berkualitas tinggi. Sampoerna juga melibatkan 1.700 pemasok lokal yang berperan penting dalam proses produksi.
Di hilir, Sampoerna menyediakan lapangan kerja bagi lebih dari 90.000 karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung, di 9 fasilitas produksi milik Sampoerna dan 43 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang dimiliki oleh pengusaha daerah dan/atau koperasi daerah yang tersebar di Pulau Jawa. Selain itu, Sampoerna juga bermitra dengan lebih dari 1,5 juta peritel yang tersebar di seluruh Indonesia.
Ekosistem kuat ini didukung oleh investasi Philip Morris International (PMI) yang bernilai lebih dari 6,4 miliar dolar AS sejak 2005.
Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Ivan Cahyadi, mengungkap strategi keberhasilan perusahaan untuk tetap relevan, kompetitif dan berkelanjutan.
"Saya sangat bangga Sampoerna dapat terus mengembangkan sumber daya manusia (SDM) unggul sehingga dapat berkontribusi terhadap kemajuan individu, organisasi, dan negara," tutur Ivan dalam ajang Asia Business Conference 2025 di Harvard Business School bertema "Asian Ascendant: Shaping Tomorrow's Global Economy".
Sampoerna telah melakukan ekspor produk ke lebih dari 30 pasar di Asia Pasifik, termasuk untuk produk tembakau inovatif bebas asap IQOS/TEREA.
Baca juga: Laboratorium Kelas Dunia: Komitmen Sampoerna dalam Mendorong Inovasi
Pada saat yang bersamaan, Sampoerna memastikan produk tembakau hanya dipasarkan bagi konsumen dewasa yang memutuskan untuk menggunakan produk tembakau atau nikotin.
Perusahaan terus mendorong kesadaran publik tentang larangan penjualan produk tembakau bagi anak di bawah umur 21 tahun.
Saat ini, Sampoerna bekerja sama dengan 1,5 juta mitra peritel dan telah mengedukasi para pengecer dengan memberikan informasi melalui surat edaran dan menempatkan materi Youth Access Prevention (YAP) di toko-toko.
Selain itu, Sampoerna terus mencari cara inovatif untuk berkontribusi bagi masyarakat luas termasuk UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi nasional.
Melalui "Sampoerna untuk Indonesia," perusahaan telah dan terus memberdayakan UMKM, termasuk toko kelontong.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Harvard Business School
Sampoerna
Ivan Cahyadi
hilirisasi
SDG08-Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
IEE Series 2025 Percepat Transformasi dan Hilirasi di Berbagai Sektor Industri |
![]() |
---|
Danantara dan INA Bisa Sediakan Pembiayaan Jangka Panjang untuk Hilirisasi Nikel dan Baterai EV |
![]() |
---|
Bambang Patijaya Tekankan Hilirisasi Batubara ke Coal Chemical, Perkuat Nilai Tambah dan Tekan Emisi |
![]() |
---|
Menteri Rosan Ingin Jumlah UMKM di Indonesia Berkurang, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Perkuat Pertumbuhan Ekonomi, Ketua Komisi XI DPR Dorong Hilirisasi dan Industrialisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.