Senin, 29 September 2025

Pelarangan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran Bikin Importir Alami Kerugian

Para importir berharap pemerintah melalui Kementerian Perhubungan dapat menata kembali kebijakan pelarangan truk sumbu 3 agar tidak merugikan mereka.

SUPPLY CHAIN INDONESIA
ILUSTRASI TRUK SUMBU 3 - Kebijakan pelarangan truk sumbu 3 beroperasi saat Lebaran menimbulkan berbagai dampak bagi para importir dan dampak yang paling signifikan adalah terganggunya ketersediaan stok bahan baku di pabrik 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kebijakan pelarangan truk sumbu 3 beroperasi saat Lebaran menimbulkan berbagai dampak bagi para importir

Salah satu dampak yang paling signifikan adalah terganggunya ketersediaan stok bahan baku di pabrik.

Hal ini dapat berimbas pada berbagai sektor, termasuk tenaga kerja dan biaya operasional industri.

Wakil Ketua Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Jawa Timur, Medy Prakoso, menyatakan bahwa kebijakan tersebut menimbulkan efek domino yang cukup panjang.

Baca juga: Pakar Logistik Beberkan Dampak Larangan Truk Sumbu 3 Beroperasi saat Natal dan Tahun Baru 2025

"Tidak hanya menyebabkan keterlambatan distribusi bahan baku, tetapi juga berpotensi meningkatkan angka pengangguran sementara karena banyak pekerja yang tidak dapat bekerja akibat terhentinya produksi," kata Medy melalui keterangan tertulis, Jumat (7/3/2025).

Dikatakannya, Ketika bahan baku tidak tersedia, operasional pabrik otomatis terganggu.

Menurut Medy, jika mesin pabrik sudah beroperasi, maka penghentian mendadak akan memerlukan biaya besar untuk menyalakan kembali mesin tersebut.

Selain itu, kata dia biaya listrik, air, dan pajak tetap berjalan meskipun produksi terhenti. 

"Artinya, para importir dan pelaku industri akan menanggung beban keuangan yang semakin besar akibat kebijakan ini," katanya.

Di sisi lain, jika importir harus menggunakan truk sumbu 2 sebagai alternatif, biaya operasional akan meningkat secara signifikan.

Widy, seorang pelaku industri, menjelaskan bahwa penggunaan truk sumbu 2 bukanlah solusi yang ideal karena kapasitasnya lebih kecil dibandingkan truk sumbu 3.

Hal ini menyebabkan perlunya lebih banyak perjalanan pengiriman yang pada akhirnya meningkatkan biaya logistik.

"Belum lagi biaya tambahan di pelabuhan seperti storage dan biaya gangguan di jalan yang semakin memperberat beban importir," katanya.

Medy juga menegaskan bahwa operasional importir tidak dapat mengikuti jadwal libur yang ditetapkan pemerintah.

Hal ini karena importir telah memiliki jadwal pembelian dan pengadaan stok yang sudah direncanakan jauh sebelumnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan