Badai PHK
Serikat Buruh: Badai PHK di Indonesia Jadi Sorotan Internasional
Said Iqbal menyampaikan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia tengah menjadi sorotan internasional.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyampaikan badai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi di Indonesia tengah menjadi sorotan internasional.
Said mencontohkan satu di antaranya badai PHK di PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex. Di mana 10.665 orang mengalami PHK. Jika penanganan tidak sesuai aturan, maka dunia internasional akan turut mengecam. Setidaknya, kata Said, akan disorot oleh Organisasi Perburuhan Internasional atau ILO.
Baca juga: Badai PHK Terjadi di Berbagai Daerah, Pemerintah Diminta Bertindak Cepat Cegah Anjloknya Ekonomi RI
"Ini seluruh dunia sedang melihat ke Indonesia. Ini PHK besar berarti. Dan PHK buruh ini akan menjadi perhatian dunia. Setidak-tidaknya International Labour Organization atau ILO," ujar Said di Jakarta, Selasa (4/3/2025).
Menurut Said, yang pernah mengemban jabatan di ILO, jika seorang kepala pemerintahan suatu negara ikut memberikan perhatian terhadap gelombang PHK, maka hal tersebut akan disorot oleh dunia.
"Jadi kalau salah, yang harus tanggung jawab itu para menterinya. Karena Presiden sudah sebagai policy maker, pimpinan tertinggi, sudah memberikan perhatian," ujar Said.
Maka itu, ucap Said, pemerintah harus menangani masyarakat yang terkena PHK sebaik-baiknya. Terutama, mengawal agar hak-hak para pekerja bisa tetap didapat.
"Satu, tidak boleh melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Indonesia. Yang kedua, salah dalam artian tidak boleh melanggar konvensi ILO, ILO Convention, yang sudah diratifikasi oleh pemerintah Indonesia," tutur Said.
Baca juga: Kemnaker Umumkan Pegawai Sritex yang Terkena PHK Bisa Dipekerjakan Kembali, Prosesnya 2 Minggu Lagi
Said mengingatkan agar pemerintah tidak salah dalam mengambil keputusan terutama dalam menangani kasus PHK di Sritex. Sebab, akan mempermalukan negara Indonesia.
"Saya minta para Menteri, jangan mempermalukan Presiden. Jangan mempermalukan negara Indonesia. Karena salah dengan ukuran dua hal tadi," terang Said.
Sebelumnya Presiden Prabowo telah melakukan berbagai upaya demi menyelamatkan Sritex yang dinyatakan pailit oleh Pengadilan Negeri Semarang pada Rabu (23/10/2024). Upaya ini dilakukan untuk melindungi karyawan yang berjumlah sekitar 50 ribu orang dari PHK
Misalnya, dengan menginstruksikan empat kementerian untuk mempertimbangkan berbagai opsi dan skema. Keempat kementerian tersebut, yakni Kementerian Perindustrian, Kementerian Keuangan, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Namun, antisipasi pemerintah tak berhasil usai tim kurator dalam kepailitan Sritex menyatakan tidak melakukan keberlanjutan usaha atau going concern.
Daftar perusahaan yang PHK karyawan di 2025
daftar perusahaan tutup di 2025
1. Sritex
Pabrik PT Sri Rejeki Isman (Sritex Tbk) yang berlokasi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah resmi berhenti beroperasi pada Sabtu (1/3/2025).
Tidak hanya pabrik Sritex di Sukoharjo saja, anak perusahaan Sritex Group juga terimbas kondisi pailit.
Akibatnya, karyawan PT Sritex pun dikenakan pemutusan hubungan kerja (PHK) per 26 Februari dan terakhir bekerja pada hari Jumat (28/2/2025).
2. Sanken Indonesia
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengatakan pabrik perusahaan elektronik dan peralatan rumah tangga, Sanken yang berlokasi di kawasan industri MM2100, Cikarang, berencana menghentikan produksinya pada Juni 2025.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Setia Diarta mengatakan berdasarkan informasi yang disampaikan perusahaan dalam online single submission (OSS).
Setia bilang, perusahaan tersebut berencana menutup basis produksinya pada pertengahan tahun.
"Di OSS itu Juni 2025," kata dia ditemui di Jakarta, Kamis (20/2/2025).
Ia mengatakan, fasilitas yang hendak tutup tersebut merupakan pabrik yang 100 persen berasal dari hasil penanaman modal asing (PMA), dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan Sanken Indonesia.
Dikatakan dia, pabrik tersebut memang secara bertahap turun tingkat produksinya, hingga tahun 2024 utilitas dari fasilitas itu hanya 14 persen.
Setia mengatakan, penutupan Sanken di MM2100 Cikarang merupakan permintaan langsung dari induk perusahaan di Jepang, karena akan mengubah basis produksi menjadi semikonduktor.
"Karena permintaan dari mother company (perusahaan induk) di Jepang untuk menutup line produksi di Indonesia yang untuk nanti akan dipindahkan ke Jepang untuk menjadi semikonduktor di Jepang," kata dia pula.
Menurutnya, secara garis besar perusahaan tersebut memiliki itikad baik karena sudah melaporkan rencana menghentikan basis produksi di Indonesia.
"Jadi ada itikad baik. Mereka sudah melaporkan, dan saya pikir pasti akan sudah ada SOP yang mereka jalankan untuk menutup," kata dia.
3. Yamaha Music
Dua pabrik piano milik Yamaha Indonesia akan menghentikan operasinya pada tahun ini.
Imbasnya, lebih dari seribu karyawan terancam mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dua pabrik yang akan tutup adalah pabrik di kawasan Cikarang pada 25 Maret 2025 dan pabrik di Pulo Gadung, Jakarta, yang akan tutup pada Mei atau Juni 2025.
Serikat pekerja karyawan perusahaan tersebut telah menemui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli untuk menyampaikan kekhawatiran terkait PHK massal.
Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri mengatakan, Yamaha Music Indonesia akan melakukan PHK terhadap lebih dari seribu karyawan akibat relokasi pabrik ke China.
Kemenaker meminta agar PHK dilakukan sesuai regulasi dan kemampuan perusahaan serta harus atas kesepakatan kedua belah pihak.
“Intinya diminta untuk harus sesuai dengan hak, kewajiban, dan kemampuan perusahaan," ujar Indah.
4. KFC
Jaringan restoran cepat saji KFC juga dikabarkan akan melakukan PHK terhadap sejumlah pekerja di beberapa gerainya.
5. PT Tokai Kagu di Kabupaten Bekasi
Di sektor industri lainnya, ratusan buruh di PT Tokai Bekasi juga mengalami PHK, menambah daftar panjang pekerja yang kehilangan mata pencaharian dalam beberapa bulan terakhir.
6. PT Danbi Internasional di Garut
Pabrik bulu mata milik PT Danbi Internasional yang berada di Jalan Ahmad Yani Timur, Kecamatan Garut Kota, dinyatakan pailit lewat putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat Nomor 345/pdt.Sus-PKPU/2024/PN.Niaga.Jkt.Pst tertanggal 10 Februari 2025.
Rabu (19/02/2025), tim kurator pun mendatangi pabrik tersebut hingga pabrik ditutup.
Ribuan pekerja pun sejak Rabu (19/2/2025) sudah tidak bisa lagi bekerja seperti biasa dan menanti kepastian nasib mereka.
Di pabrik ini mencatatkan jumlah pekerja yang terdampak adalah 2.079 karyawan yang harus kehilangan pekerjaan.
7. PT Bapintri di Cimahi
Sebanyak 267 buruh di Kota Cimahi, Jawa Barat, terpaksa menganggur imbas pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh PT Mbangun Praja Industri (Bapintri).
Pabrik tekstil di kawasan industri Kota Cimahi ini mengalami kerugian hingga terpaksa menutup kegiatan industrinya dan merumahkan ratusan pekerjanya terhitung sejak 31 Januari 2025 bagi pekerja operator dan untuk staf terhitung sejak 1 Februari 2025.
Dalam surat PHK bernomor 01/SPb/BPT/1/2025 yang ditandatangani Tarsa Tarmansya selaku direktur perusahaan, tertulis alasan perusahaan melakukan PHK karena mengalami kerugian.
"Kalau kondisi perusahaan saat ini sangat berat, terutama tekstil di Cimahi. Biasanya kalau awal tahun gini kan sudah banyak order, tetapi sekarang ini sedikit," ujar Sekretaris Apindo Kota Cimahi, Christina Sri Manunggal, saat dikonfirmasi, Rabu (25/2/2025).
Penghentian ratusan pekerja pabrik tekstil tersebut dilatarbelakangi oleh memburuknya industri tekstil lokal imbas banyak impor komoditas tekstil luar negeri dengan harga yang jauh di bawah produk lokal.
"Karena bahan baku mahal, terus persaingan juga impor-impor dari luar banyak yang masuk, jadi membuat industri cukup berat. Enggak tahu mungkin ini kelesuan ekonomi dunia atau bagaimana, saya kurang mengerti, tetapi order berkurang," kata Christina.
Jangankan untuk tunjangan hari raya, perusahaan tekstil saat ini harus memutar otak sampai menjual aset demi bisa beroperasi.
PT Bapintri akhirnya memilih menghentikan operasional dan merumahkan ratusan pekerjanya karena merugi.
"Untuk bisa bertahan di tengah kelesuan ini, ya kami sih efisiensi segala hal. Pengeluaran, membuat produksi. Teman-teman berusaha mempertahankan yang ada, cuma paling kontrak (pekerja) mulai sedikit dikurangi, belum bisa menambah karyawan," kata Christina.
Badai PHK
Kapolri Lepas 1.575 Buruh Terdampak Pemutusan Hubungan Kerja untuk Bekerja Kembali |
---|
PHK Januari-Juni 2025 Naik, Wamenaker: Kondisi Global Sedang Tidak Baik-baik Saja |
---|
Pengusaha Curhat ke Wamenker Noel: Saya Setiap Hari Ditanyain PHK, Bagaimana Penyelesaiannya Pak? |
---|
Serikat Pekerja Catat Sudah Ada 78 Ribu Orang di PHK, Tiga Kali Lipat dari Data Kemnaker |
---|
Pemerintah Disebut 'Cuek' Soal Nasib Pekerja Meski Sudah Banyak di PHK, Pengusaha Ungkap Hal Ini |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.