Hitung-hitungan Menperin Agus, Investasi Pabrik Airtag Apple di Batam Tidak Tembus 1 Miliar Dolar AS
Saat ini Apple telah merealisasikan komitmen investasinya dengan memulai pembangunan pabrik AirTag di Batam.
Penulis:
Lita Febriani
Editor:
Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice President of Global Policy Apple Nick Amman berkomitmen untuk membangun pabrik Airtag di Batam, usai melakukan pertemuan dengan Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani pada 7 Januari 2025.
Investasi yang diajukan untuk pembangunan tersebut nilainya mencapai 1 miliar dolar AS, angkanya setara dengan Rp 16,4 triliun kurs rupiah saat ini.
Apple akan menunjuk mitranya dari China dengan nama perusahaan Luxshare-ICT untuk membuat Airtag tersebut. Perlu diingat, Airtag hanyalah aksesoris dari brand Apple.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita bersama tim di Kementerian Perindustrian melakukan penghitungan mengenai investasi yang akan dilakukan Apple melalui pembangunan pabrik Airtag.
Baca juga: Menperin Kejar Apple Bangun R&D di Indonesia Sesuai Perjanjian Investasi Skema Inovasi 2020-2023
"Apple sudah menyampaikan komitmen investasi dengan membuat pabrik AirTag di Batam. Dengan membawa nilai investasi 1 billion (miliar) dollar. Saya mempertanyakan angka 1 billion (miliar) terhadap pembentukan atau pabrik AirTag di Indonesia. Kita sudah hitung kebutuhan AirTag global dalam 3 atau 4 tahun ke depan, itu nggak akan lebih besar dari 2 juta unit," tutur Agus Gumiwang, di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Rabu (15/1/2025).
Dari perhitungan Menperin dengan timnya, didapatkan bahwa angka investasi untuk membuat pabrik Airtag di Batam, tidak mencapai 1 miliar dolar AS.
"Jadi kami sudah mencoba untuk mengkalkulasi sendiri. Berapa sih sebetulnya investasi yang akan dibawa oleh perusahaan ICT untuk membangun produk AirTag di Indonesia. Kita berhitung sekitar maksimal 200 juta USD (Rp 3,2 miliar)," ungkap Menperin AGK.
Pada 7 Januari 2025, saat pertemuan Menperin dengan pihak Apple, tim di Kementerian Perindustrian sudah menyampaikan bahwa ada tiga poin penting yang tidak boleh masuk ke angka investasi pabrik Airtag.
"Jadi poin yang penting dari saya adalah saya minta Apple tidak boleh memasukkan komponen bahan baku ke dalam nilai investasi. Saya minta Apple tidak memasukkan komponen ke variable proyeksi nilai ekspor masuk ke dalam investasi. Investasi pabrik hanya bisa dilihat dan dihitung dari Capex," terang Agus Gumiwang.
Capex atau Capital Expenditure adalah pengeluaran modal. Capex dalam investasi pabrik Airtag berdasarkan poin dari Menteri Perindustrian hanya memiliki tiga variabel.
Variabel pertama Capex dihitung dari akuisisi lahan, kedua dari akuisisi teknologi dan mesin, ketiga akuisisi bangunan. Selain dari tiga variabel tersebut, Menperin tidak akan menghitungnya ke dalam angka investasi.
"Kenapa ini saya sampaikan, karena ketika mereka negosiasi dengan tim kami yang dipimpin oleh Pak Dirjen itu disampaikan (Apple). Investasi 1 billion itu termasuk penghitungan terhadap proyeksi nilai ekspor dan kebutuhan bahan baku. Pertanyaan saya, is it fair? Ketika produsen-produsen lain investasi di Indonesia itu enggak mereka minta masuk ke dalam nilai investasi," kata Agus Gumiwang.
Sudah Dimulai
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan saat ini Apple telah merealisasikan komitmen investasinya dengan memulai pembangunan pabrik AirTag di Batam.
"Alhamdulillah mereka (Apple) sudah mulai start konstruksinya di Batam," kata Rosan, kemarin.
Autokritik Menperin: Tranformasi Digital Sektor Industri Berjalan Lambat |
![]() |
---|
Cara Mudah Update iOS 26 Terbaru untuk Pengguna iPhone, Ini Syarat yang Diperlukan |
![]() |
---|
Infrastruktur Keamanan Sekuritas Diminta Diperkuat Cegah Kebocoran Dana Investasi |
![]() |
---|
Pertemuan dan Simposium Perumahan 'Warisan Bangsa' Dihadiri 1.380 Peserta |
![]() |
---|
5 Pilihan Aplikasi Saham Terpercaya di Indonesia 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.