Sabtu, 4 Oktober 2025

Rayakan 12 Tahun Kiprah di Bisnis Tambang, Merdeka Copper Siap Jadi Pemain Utama di Industri Mineral

12 tahun berkiprah di bisnis pertambangan, PT Merdeka Copper Gold Tbk merayakan HUT bertajuk "12 Tahun Menggali Potensi Membangun Negeri".

|
Editor: Content Writer
Istimewa
Kawasan pertambangan PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA). 

Albert Saputro menekankan, agar bisnis tambang yang digeluti MDK tetap sustain, perusahaan selalu mengedepankan prinsip bagaimana caranya agar terus menjadi perusahaan yang memiliki kepedulian pada keberlanjutan, sosial dan lingkungan.

"Bisnis tambang ini tidak boleh hanya memberi keuntungan kepada shareholder (pemegang saham) dan orang-orang yang bekerja di dalamnya. Artinya, yang mendapatkan benefit dari usaha  tambang tidak boleh hanya satu pihak saja. Usaha tambang juga harus memberikan benefit kepada orang-orang yang hidup di sekitarnya," kata Albert.

PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Karena, itu MDKA selalu menjaga komitmen kuat ke masyarakat. "Itu yang selalu kita junjung tinggi, seperti untuk rekrutmen karyawan, 70 persen karyawan kita di ring I dan ring II adalah masyarakat lokal untuk di site."

"Vendor-vendor yang kita gunakan pun, kita encourage untuk memberdayakan masyarakat lokal seperti untuk pembelian barang dan sebagainya. Itu sebisa mungkin kita arahkan bisa melibatkan masyarakat lokal," imbuhnya.

Pihaknya juga menjalankan pogram pengembangan dan pemberdayaan masyarakat misalnya melalui program pendidikan untuk masyarakat sekitar tambang.

"Itu yang kita lakukan dan yang harus kita selalu pastikan. Tujuannya, agar ketika tambang ini sudah selesai (beroperasi), keberlangsungan masyarakat itu tetap harus ada. Itu inti dari spirit PPM kita," tegasnya.

"Prinsip kita, masyarakat itu bagian penting dari pengelolaan tambang dan masyarakat itu sudah ada jauh sebelum tambang kita beroperasi. Ada culture, budaya masyarakat lokal, yang harus kita hormati," kata Albert Saputro.

Dari sisi operasional, MDKA terus menjalankan beberapa proyek ekspansi. Perusahaan juga turut ambil  bagian dalam program hilirisasi yang dijalankan Pemerintah melalui memberdayakan cadangan nikel yang dimiliki dan dikerjasamakan dengan perusahaan joint venture partner.

"Gorontalo akan menjadi salah satu tambang open pit terbesar di Indonesia. Itu fokus kita. Berkutnya, untuk proyek tambang tembaga Tujuh Bukit, kita sedang lakukan full feasibility study-nya."

Ke depan, MDKA juga akan mengembangkan tambang tembaga underground di Banyuwangi dan diproyeksikan akan menjadi salah satu tambang tembaga terbesar.

"Lokasinya berada di bawah tambang open pit kita dan sekarang sedang kita selesaikan studi kelayakannya yang akan kita targetkan mulai produksi di akhir 2027."

"Untuk tambang open pit kita terus melakukan drilling untuk memperpanjang usia tambang di Banyuwangi dan tambang underground akan jadi cadangan kita ke depannya," ungkap Albert Saputro.

Komitmen kuat pada sustainability dan dekarbonisasi

Untuk merespon isu sustainability, MDKA saat ini sudah mendapatkan rating A dari MSCI untuk ESG. Albert mengatakan, MDKA berupaya mengaplikasikan proses dan standar yang saat ini berlaku di MDKA, ke anak perusahaan MDKA.

Tujuannya, agar anak perusahaan MDKA memiliki ESG rating yang sama atau lebih baik dari rating ESG yang dimiliki MDKA sebagai perusahaan induk. "Jadi semangat keberlanjutan itu terus kita jalankan," sebutnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved