Senin, 29 September 2025

Mengenal Istilah ESG dan Mengapa Itu Dianggap Penting untuk Kelangsungan Usaha

ESG, dikutip Business Insider, merupakan jenis investasi yang mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak sosial perusahaan

Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
PENGELOLAAN LIMBAH - Pentingnya efisiensi energi, dan sistem pengelolaan limbah untuk meningkatkan efisiensi energi di area produksi. Pengelolaan limbah tekstil juga bertujuan memperluas keterlibatan sosial di rantai pasok. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  - Istilah environmental, social, and governance atau ESG belakangan ini sering kita dengar, jika bicara menyangkut investasi dan tata kelola perusahaan.

Meski dianggap penting untuk keberlanjutan perusahaan, istilah tersebut masih asing bagi sebagian orang.

ESG, dikutip Business Insider, merupakan jenis investasi yang mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak sosial perusahaan.

Meskipun arti ESG dapat berbeda-beda bagi masing-masing investor, ada tiga pilar utamanya yang meliputi:

Environmental atau lingkungan

Yang dimaksud environmental adalah upaya keberlanjutan yang bertujuan untuk melindungi bumi dan lingkungan alam.

Dengan kata lain, perusahaan memperhitungkan risiko emisi, kualitas udara, pengelolaan limbah, penggunaan lahan, dan jejak energi, dalam operasional usaha.

Sementara sosial, yakni meninjau dampak perusahaan terhadap masyarakat, seperti praktik ketenagakerjaan seperti lingkungan kerja yang sehat, standar keselamatan, koneksi dengan masyarakat, dan kesempatan kerja yang setara.

Baca juga: ESG Perusahaan Jadi Pertimbangan Investor untuk Investasi

Governance atau tata kelola

Tata kelola yang dimaksud di sini, berkaitan kepemimpinan perusahaan, gaji eksekutif dan karyawan yang wajar, audit, kontrol internal, dan hak pemegang saham.

Meliputi pula kepastian bahwa semua pihak terkait diberikan kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan suara untuk keputusan mengenai isu yang penting.

Termasuk kepastian tidak adanya kontribusi politik untuk memperoleh perlakuan istimewa dari penerima kontribusi. Dan tentunya kepastian tidak terlibat dalam kegiatan ilegal.

Dalam artikel yang dimuat di Business Insider, dengan memperhatikan faktor-faktor ini, sebagian pihak meyakini, dapat membantu mengurangi risiko, menarik pelanggan, hingga mempertahankan karyawan. 

Perusahaan berbasis ESG juga dinilai relatif lebih resilient atau memiliki ketahanan tinggi pada masa krisis, dan dapat menciptakan value maupun keuntungan dalam jangka panjang.

Dikutip The Manufacture, praktik ESG bukan lagi domain eksklusif perusahaan besar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan