Mengenal Istilah ESG dan Mengapa Itu Dianggap Penting untuk Kelangsungan Usaha
ESG, dikutip Business Insider, merupakan jenis investasi yang mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak sosial perusahaan
Penulis:
Willem Jonata
Editor:
Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istilah environmental, social, and governance atau ESG belakangan ini sering kita dengar, jika bicara menyangkut investasi dan tata kelola perusahaan.
Meski dianggap penting untuk keberlanjutan perusahaan, istilah tersebut masih asing bagi sebagian orang.
ESG, dikutip Business Insider, merupakan jenis investasi yang mempertimbangkan keberlanjutan dan dampak sosial perusahaan.
Meskipun arti ESG dapat berbeda-beda bagi masing-masing investor, ada tiga pilar utamanya yang meliputi:
Environmental atau lingkungan
Yang dimaksud environmental adalah upaya keberlanjutan yang bertujuan untuk melindungi bumi dan lingkungan alam.
Dengan kata lain, perusahaan memperhitungkan risiko emisi, kualitas udara, pengelolaan limbah, penggunaan lahan, dan jejak energi, dalam operasional usaha.
Sementara sosial, yakni meninjau dampak perusahaan terhadap masyarakat, seperti praktik ketenagakerjaan seperti lingkungan kerja yang sehat, standar keselamatan, koneksi dengan masyarakat, dan kesempatan kerja yang setara.
Baca juga: ESG Perusahaan Jadi Pertimbangan Investor untuk Investasi
Governance atau tata kelola
Tata kelola yang dimaksud di sini, berkaitan kepemimpinan perusahaan, gaji eksekutif dan karyawan yang wajar, audit, kontrol internal, dan hak pemegang saham.
Meliputi pula kepastian bahwa semua pihak terkait diberikan kesempatan berpartisipasi dalam pengambilan suara untuk keputusan mengenai isu yang penting.
Termasuk kepastian tidak adanya kontribusi politik untuk memperoleh perlakuan istimewa dari penerima kontribusi. Dan tentunya kepastian tidak terlibat dalam kegiatan ilegal.
Dalam artikel yang dimuat di Business Insider, dengan memperhatikan faktor-faktor ini, sebagian pihak meyakini, dapat membantu mengurangi risiko, menarik pelanggan, hingga mempertahankan karyawan.
Perusahaan berbasis ESG juga dinilai relatif lebih resilient atau memiliki ketahanan tinggi pada masa krisis, dan dapat menciptakan value maupun keuntungan dalam jangka panjang.
Dikutip The Manufacture, praktik ESG bukan lagi domain eksklusif perusahaan besar.
Dunia Tak Baik-baik Saja, Wamenkeu Wanti-wanti Indonesia Tak Bisa Lepas dari Pengaruh Global |
![]() |
---|
Pengusaha Ajak Para Buruh Kolaborasi Jawab Tantangan Bonus Demografi dan Globalisasi |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Sosiologi Kelas 12 Halaman 60 Kurikulum Merdeka Bab 2: Latihan 2.2 |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 SD Halaman 70 Kurikulum 2013:Ayo Mengamati |
![]() |
---|
Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 6 SD Halaman 61,62 Kurikulum 2013: Ayo Berdiskusi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.