Sabtu, 4 Oktober 2025

Pemindahan Ibu Kota Negara

Pekerja di IKN dan Warga Sekitar Nusantara Kesulitan Air Bersih, Terpaksa Beli dari Depo

Mengambil air baku dari Sungai Sepaku yang keruh, anak buah Eko Hadi membuat dua kolam penampungan sekaligus penjernihan.

Tribun Kaltim
Mobil pengangkut air bersih. Nilai putaran uang di bisnis air bersih di kawasan IKN mencapai miliaran rupiah. 

Mereka berkeliling mengirim ke pembeli rumahan maupun ke perusahaan dengan harga lebih tinggi.

Jika dihitung termasuk penjualan eceran di tingkat pengedar air bersih, nilai putaran uang di bisnis air bersih di kawasan IKN ini bisa berlipat-lipat miliaran rupiah.

Sulitnya Mendapat Air Bersih

Selain memenuhi kebutuhan proyek IKN berikut ribuan pekerja konstruksi di dalamnya, air bersih ini juga dibeli warga masyarakat biasa di Sepaku.

Air bersih sudah jadi masalah sejak sebelum proyek IKN dimulai.

Masyarakat sangat tergantung sumber air sungai yang melimpah di musim hujan, tapi mengering di saat kemarau.

Sumber air sumur sangat terbatas, karena umumnya air mengandung zat besi yang cukup parah.

Andoko, warga Desa Bumi Harapan di Sepaku mengatakan, sejak proyek IKN dimulai, sumber air cepat mengering karena memenuhi kebutuhan yang meningkat berkali lipat.

Sebelum ada IKN, warga relatif tidak punya masalah dengan ketersediaan air bersih.

Jaringan PDAM belum ada di wilayah Sepaku. Jika terjadi krisis, warga akhirnya membeli.

"Ya, karena belum masuk sampai sini jaringan PDAM, jadi air kita beli di luar," ujar Riko, warga Bumi Harapan di Kecamatan Sepaku.

Di tingkat konsumen atau warga, air bersih dari luar dibeli seharga Rp 80.000 sampai Rp 100.000 per tandon dengan kapasitas 1.200 liter.

Bisa dihitung berapa selisih harga dari depo hingga ke tingkat konsumen.

Selain membeli air dari luar, sebagian warga juga memiliki sumur sendiri yang digali di samping rumah.

Namun, saat musim hujan tiba, air sumur sering kali menjadi kotor dan memaksa warga untuk kembali membeli air dari luar.

"Ada sumur sendiri, tapi kalau hujan deras berhari-hari itu kita pesan dari luar karena air sumurnya kotor kemasukan lumpur tanah," timpal Hasna, juga warga Desa Bumi Harapan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

asia sustainability impact consortium

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved