Dunia Diminta Bersiap Hadapi Krisis Beras Imbas Larangan Ekspor dari India
Harga beras telah melonjak 15 persen hingga 20 persen, mencapai titik tertinggi dalam hampir 12 tahun.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, NEW DELHI – Beras merupakan bahan pokok penting bagi lebih dari separuh populasi global dan dunia sedang bersiap menghadapi kekurangan beras yang paling signifikan dalam 20 tahun terakhir.
Larangan ekspor beras yang diberlakukan India berdampak pada pasar beras global, sehingga mengancam ketahanan pangan jika negara-negara berkembang tidak mampu membeli atau mengakses beras.
Harga beras telah melonjak 15 persen hingga 20 persen, mencapai titik tertinggi dalam hampir 12 tahun, menurut Institut Penelitian Kebijakan Pangan Internasional.
Baca juga: Bapanas Tegaskan Pengadaan Beras Impor untuk Bantuan Pangan dan CBP
“Satu-satunya kekurangan yang ada saat ini adalah beras India yang polos, putih, panjang, dan berkualitas buruk yang mereka kirim ke banyak negara di Afrika dan Asia Tenggara,” kata Peter Bachmann, wakil presiden kebijakan dan urusan pemerintahan Inggris.
“Dan ketika mereka menerapkan larangan, hal itu memberikan dampak yang paling berat dan pertama bagi negara-negara berkembang,” sambungnya.
Sebagaimana diketahui, India telah melarang ekspor beras menir dan mengenakan bea masuk sebesar 20 persen atas ekspor beberapa varietas beras pada September 2022.
Tak sampai situ, India juga membatasi ekspor beras basmati atau beras putih pada Juli lalu.
“India adalah negara yang mengalami kerawanan pangan secara signifikan, sehingga terdapat keinginan yang dapat dimengerti untuk memastikan ketersediaan makanan pokok seperti beras di dalam negeri,” ujar Will Kletter, wakil presiden operasi dan strategi di ClimateAi.
India sendiri menguasai 40 persen pasar beras, sehingga larangan ekspor apa pun akan dengan cepat memengaruhi harga global.
Pemerintah Tebar 52.400 Ton Jagung Pakan Murah ke 2.109 Peternak |
![]() |
---|
Kebijakan Trump Makan Korban: Kenaikan Biaya Visa H-1B Bikin Teknologi AS Terancam Krisis Talenta |
![]() |
---|
Peneliti Celios Sebut Harga Beras di Papua Tengah Capai Rp 50 Ribu Lebih Per Kilogram |
![]() |
---|
Sejarah Toyota Indonesia: Dimulai Mengenalkan Corolla dan Kini Sudah Ekspor ke 100 Negara |
![]() |
---|
2,49 Ribu Ton Beras SPHP Digelontorkan dalam Gerakan Pangan Murah di Jawa Timur |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.