Mendag Zulkifli Heran India Bisa Surplus Beras Padahal Miliki 1,4 Miliar Penduduk, Ini Rahasinya
Di India pupuk bisa didapat secara gratis dan menggunakan teknologi yang memungkinkan panen bisa hingga tiga kali dalam setahun.
Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyoroti India yang mampu surplus beras, padahal memiliki penduduk sebanyak 1,4 miliar jiwa.
Saat mendampingi Presiden Joko Widodo ke India untuk gelaran G20 kemarin, pria yang akrab disapa Zulhas itu bercerita sempat berbincang dengan menteri terkait di sana.
Zulhas heran mengapa India dengan populasi yang banyak, bisa surplus beras hingga 7 juta ton.
Baca juga: Harga Beras Melambung, Pedagang: Kami Tunggu Komitmen Bulog Banjiri Pasar
Ternyata, cara India bisa menjadi demikian karena menurut perbincangannya, mereka memprioritaskan pertanian.
"Saya tanya sama menterinya, 'Kamu orang 1,4 miliar, tapi berasnya lebih'. Saya tanya rahasianya. Dia bilang, kalau pertanian prioritas pertama karena menyangkut kehidupan rakyat banyak," kataya dalam acara di Jakarta Pusat, dikutip pada Selasa (12/9/2023).
Ia kemudian mengatakan, di India pupuk bisa didapat secara gratis dan menggunakan teknologi yang memungkinkan panen bisa hingga tiga kali dalam setahun.
"(Bentuknya) satu pil gini, taruh di air. Langsung bisa kena akar. Pupuknya itu tidak boros. Itu satu tahun ada dua kali dan tiga kali panen. Jadi, hasilnya banyak. Pupuknya gratis tidak bayar," ujar Zulhas.
Ia kemudian menyinggung bagaimana itu semua dikerjakan dengan cara koperasi seperti saat era Presiden Soeharto, bukan konglomerasi.
"Seperti zaman order baru Pak Harto (Soeharto) dulu. Jadi, pupuk koperasi, pabrik beras koperasi, agen beras koperasi. Semua diatur gitu. Jadi lingkaran dari masyarakat ke masyarakat," kata Zulhas.
Ketua Umum Patai PAN itu berujar, hal ini harus menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam melakukan penataan.
"Nah ini yang mesti kita tata karena kita ini konglomerasi. Pakan ternak dia, ayam dia, telur dia. Susah kita. Ini harus diatur, diperbaiki. Tapi (dilakukan) pemerintah yang akan datang. Tidak kekejar kalau sekarang," ujar Zulhas.
Pemerintah Tebar 52.400 Ton Jagung Pakan Murah ke 2.109 Peternak |
![]() |
---|
Kebijakan Trump Makan Korban: Kenaikan Biaya Visa H-1B Bikin Teknologi AS Terancam Krisis Talenta |
![]() |
---|
Peneliti Celios Sebut Harga Beras di Papua Tengah Capai Rp 50 Ribu Lebih Per Kilogram |
![]() |
---|
Jawab Aspirasi Petani Indramayu, Mentan Amran Beri Solusi Cepat dan Tegas |
![]() |
---|
Viral Senior Paksa Maba Unsri Berciuman, Panen Hujatan hingga Berujung HIMATETA Dibekukan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.